Sarwana 'Warna' Thamrin Jadi Caleg: Masyarakat Sudah Cerdas Memilih
Caleg yang mantan personel grup vokal Warna, Sarwana Thamrin, menyatakan tidak sependapat bahwa artis tidak layak untuk dipilih.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon legislator (Caleg) yang juga mantan personel grup vokal Warna, Sarwana Thamrin, menyatakan tidak sependapat bahwa artis yang menjadi caleg tidak layak untuk dipilih.
"Masyarakat sudah cerdas saat ini, mereka bisa menentukan pilihannya sendiri. Jangan pikir artis itu tidak cerdas. Tinggal bagaimana nanti mereka bertanggung jawab karena sudah ikut serta dalam legislatif. Yang penting sekarang benar-benar tulus bekerja bagi rakyat," ucap Sarwana dalam keterangannya, Rabu (12/2/2014).
Menurut artis kelahiran Pare-pare, Sulawesi Selatan itu, dirinya saat concern di bidang kesehatan dan pendidikan sehingga hal itu mendorongnya untuk maju sebagai caleg dalam pemilu 2014.
"Latar belakang saya sebagai artis sangat membantu. Karena ketika saya mendatangi masyarakat, mereka sangat jujur berkeluh kesah," ujar pelantun lagu Setangkai Angrek Bulan itu.
Sedangkan caleg artis lainnya, Melly Manuhutu, turut membantah bahwa artis tidak layak menjadi caleg. Menurutnya para artis yang menjadi caleg harus berkompeten dalam bidangnya, dan harus mempunyai visi misi apa yang hendak diperjuangkan.
"Caleg artis harus menunjukkan apa yang ingin dilakukan. Masyarakat juga bisa menilai dari track recordnya," tuturnya.
Melly menambahkan, dirinya sejak tahun 2001 aktif sebagai petani organik. Untuk itu dirinya benar-benar mempelajari mengenai pertanian organik, termasuk juga kehidupan para petaninya.
"Saat ini keahlian saya adalah di bidang organik. Saya ingin memperjuangkan nasib para petaninya. Selain itu, para petani organik ini membutuhkan figur yang mau membantu mereka membenahi masalah pertanian. Karena itu saya mencalonkan menjadi anggota legislatif," ucapnya.
Sebelumnya, pengamat politik senior dari Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris mengatakan bahwa partai politik yang mencalonkan artis sebagai caleg adalah bukti kaderisasi di partai gagal. Menurutnya artis hanya dipakai untuk mengumpulkan suara saja.
Sementara itu, hasil riset dari lembaga survei Pol Track yang dirilis akhir tahun lalu memperlihatkan bahwa caleg artis hanya dipilih oleh 16,8 persen rakyat Indonesia.