Bawaslu Temukan Kerawanan Pada Kotak Suara dari Kardus
Kerawanan yang dimaksud ada pada perbedaan kualitas, jenis dan standar kardus yang digunakan, dan plastik yang digunakan melapisi kardus
Penulis: Y Gustaman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Bawaslu Temukan Kerawanan Pada Kotak Suara dari Kardus](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140221_224800_merakit-kotak-suara-pemilu.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengaku mendapati kerawanan dalam produksi dan kualitas kotak suara dari kardus yang pengadaannya dipegang Komisi Pemilihan Umum tingkat provinsi. Temuan ini didapati Bawaslu berdasar pengawasan dengan mengecek langsung ke hilir atau lapangan.
"Kerawanan yang dimaksud ada pada perbedaan kualitas, jenis dan standar kardus yang digunakan, dan plastik yang digunakan melapisi kardus," ujar anggota Bawaslu, Daniel Zuchron saat merilis Hasil Pengawasan Bawaslu RI atas Logistik Pemilu 2014 periode Februari, di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat (28/2/2014).
Daniel menjelaskan, pengawasan Bawaslu soal logistik menyasar mulai pengawasan tingkat hulu yakni memastikan adanya penyamaan persepsi dengan KPU RI berupa koordinasi dan surat menyurat, pengawasan tingkat menengah, dan terakhir pengawasan di tingkat hilir atau langsung ke hasil produksi.
Terkait dalam pengawasan hilir, sambung Daniel, Bawaslu memastikan menyoal ketepatas atas jenis, spesifikasi, kualitas, jumlah, waktu, prosedur, dan sasaran pengadaan, produksi dan distribusi logistik.
Kembali pada temuan Bawaslu atas kotak suara dari kardus, didapati bahwa ketebalannya yang semakin menyusut akibat cuaca dan buruknya tempat penyimpanan. "Tidak ada standar dan SOP terkait ruang penyimpanan kotak suara," tambah Daniel.
Sementara untuk tinta, temuan Bawaslu di tiga titik pabrik yang memproduksinya, memang selurug prosedur berjalan dengan baik seperti penjelasan pihak pengawas dari KPU di lokasi. Dimulai dari pengecekan kualitas tinda, pengisian ke dalam botol (filling), pemberian label dan segel, sampai pengepakan.
Namun, setelah melakukan percobaan atas tinta melalui beberapa cara, Bawaslu mendapatkan hasil demikian. Pertama, ketika jari dilumuri lotion lebih dulu, kemudian dicelupkan ke dalam tinta, hasilnya, tinda akan muda dikelupas setelah kering.
Kedua, tanpa rekayasa apapun, jari dicelupkan kemudian dilap. Pascadilap, dicuci dengan sabun mandi, dan hasilnya tinda segera memudar.
Cara terakhir, tanpa rekayasa, jari yang dicelupkan ke tinta, kemudian dilap tanpa dilakukan pencucian. "Setelah dua jam kemudian dilakukan pencucian biasa, tinta pun memudar," kata Daniel.