Golkar Takkan Cari Tahu Pelaku Pengunggah Video Plesiran Ical-Duo Zalianty
Bagi Idrus, tidak ada gunanya mencari tahu pelaku pengunggah maupun penyebar video dan foto-foto tersebut.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, mengatakan pihaknya tidak akan mencari tahu pengunggah dan penyebar video maupun foto ketua umum Aburizal Bakrie atau Ical plesiran bersama artis bersaudara, Marcella Zalianty dan Olivia Zalianty ke Maladewa.
"Kami tidak perlu mencari tahu siapa pelakunya, karena itu kami anggap tidak produktif dan tidak ada pengaruhnya, itu cara murahan," kata Idrus di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (22/3/2014).
Bagi Idrus, tidak ada gunanya mencari tahu pelaku pengunggah maupun penyebar video dan foto-foto tersebut.
"Enggak perlu telusuri, apalagi menuntut atau melaporkannya. Untuk apa cara-cara seperti itu dan cara lainnya itu kami tuntut? Enggak perlu," ujarnya.
Menurutnya, meski hal itu terbilang bagian kampanye hitam (black campaign) pada masa kampanye sekarang ini, pihaknya tidak akan melakukan hal yang sama sebagai balas dendam.
"Kami dari awal, Golkar sudah komitmen tidak akan melakukan black campaign dan juga akan merespon langkah politik yang dilakukan oleh siapa saja yang melakukan black campaign karena kami berpandangan bahwa cara black campaign itu tidak produktif dan merusak masa depan Indonesia," kata Idrus.
Menurut Idrus, partainya hanya ingin mengedepankan konsep, menghindari intrik, fitnah dan kampanye hitam untuk memajukan bangsa Indonesia.
Idrus mengaku belum tahu pelaku pengunggah dan penyebar video tersebut di Youtube, maupun penyebar foto-foto acara liburan Ical itu.
Ia pun menolak menyimpulkan saat dikonfirmasi tentang benar atau tidaknya bila pelakunya adalah ormas sayap capres Jokowi atau Projo.
"Kami tidak tahu dah, jangan nuduh-nuduh orang. Yang pasti Partai Golkar tidak perlu merespon, apalagi melaporkan hal itu. Kenapa, karena ini bukan apa-apa. Ini adalah foto-foto dan video yang bukan rahasia, umum sifatnya. Kalau ada orang punya niat seperti itu (kampanye hitam), silakan saja, kami pasrahkan," ujarnya. (abdul qodir)