Black Campaign Bisa Menjadi Senjata Makan Tuan
Masyarakat jenuh dengan permainan politik elit politik. Sebab, mereka menganggap serangan politik semacam itu sebagai permainan elit.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS, JAKARTA - Maraknya black campaign atau kampanye hitam dalam beberapa terakhir ini dipandang oleh pengamat politik, Gun Gun Heryanto, bisa berbahaya.
Sebab, kata Gun Gun, hal itu bisa berbalik arah senjata makan tuan alias yang menyerang bisa kena getahnya sendiri.
"Strategi black campaign ini biasanya justru menjadi senjata makan tuan, orangnya sendiri bisa kena," kata Gun Gun dalam diskusi di Jakarta, Minggu (23/3/2014).
Menurut dia, kondisi masyarakat saat ini jenuh dengan permainan politik para elit politik. Sebab, mereka menganggap serangan politik semacam itu sebagai permainan elit.
"Jadi black campaign itu berbahaya," kata dia.
Dalam beberapa hari terakhir disebut-sebut marak black campaign. Kubu Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mengaku ada black campaign soal foto serta video dirinya dengan artis Marcella Zaliyanti.
Soal perjanjian Batu Tulis yang diungkap oleh pihak Gerindra, Gun Gun menyebut itu sebagai negatif campaign.
"Itu bisa jadi masalah sebab publik tidak akan peduli permainan elit seperti itu. Itu bagian dari upaya serang Jokowi dan Bu Mega yang datanya bisa dikonfrontasikan di ruang publik," kata dia.
Lalu apa perbedaan negatif campaign dan black campaign? "Kalau negatif campaign itu menggunakan data dan fakta yang bisa dikonfrontir dan gentlemenen bisa dipertanggungjwabkan datanya. Kalau black campaign itu isu atau rumor yang sulit diverifikasi datanya," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.