Camel Petir Bosan Kampanye yang Isinya Hanya Goyang Dangdut
Camel Petir, menilai kampanye menyetir dengan tutup mata yang dilakukan Meliana Pancarani sangat menarik
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Legislatif dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Dapil 2, Camel Petir, menilai kampanye menyetir dengan tutup mata yang dilakukan Meliana Pancarani sangat menarik dan menyadarkan masyarakat pentingnya seorang pemimpin melihat mata hati.
Wanita yang bernama asli Camelia Panduwinata Lubis itu mengaku sudah bosan dengan kampanye yang menggelar musik dangdut. "Biar nggak dangdutan terus, walaupun saya penyanyi dangdut," ujar Camel, di kantor cabang PKPI Menteng, Minggu (30/3/2014).
Camel menambahkan kampanye yang dilakukan oleh Rani dan pesulap Adri Manan, adalah hal yang patut diacungi jempol. Kampanye tersebut menurut Camel adalah bukti bahwa Rani dan Adri peduli dengan lingkungan masyarakat yang saat ini ada.
"Mereka melakukan seperti itu karena mereka sensitif keadaan masyarakat," ungkap Camel.
Seperti diketahui, caleg DPR RI Dapil 3 dari PKPI, Meliana Pancarani melakukan kampanye 'melihat dengan mata hati'. Dengan mata tertutup, Rani mengendarai mobil dengan ditemani pesulap handal Adri Manan.
Rani panggilan akrabnya, membawa mobil Jeep kap terbuka warna hitam dari Masjid Cut Mutia Menteng menuju Taman Suropati.
Rani berangkat dikawal oleh pesulap handal Adri Manan, dan 12 persulap lainnya membawa motor juga dengan mata tertutup. Dari pantauan Tribunnews.com, Rani membawa mobil menuju Taman Suropati tidak memakai alat komunikasi atau bantuan polisi untuk membersihkan jalanan dari keramaian.
Selama perjalanan menuju Taman Suropati, Rani menjadi pusat perhatian banyak masyarakat di sekitar. Banyak pula masyarakat yang memadati jalan, namun Rani dengan santai dan berhati-hati membawa mobil jeep berwarna hitam tersebut.
Hanya dalam waktu kurang dari 30 menit, Rani bersama rombongan 12 pesulap kembali ke jalan Cut Mutia Menteng dengan selamat, tanpa ada masalah apapun.