Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfudin Nigara Gelar 'Coaching-Clinic' Di Weringinharjo, Cilacap

Inilah hari-hari terakhir untuk melakukan aksi-aksi nyata yang manfaatnya terasakan langsung oleh rakyat

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Mahfudin Nigara  Gelar 'Coaching-Clinic' Di Weringinharjo, Cilacap
ist
Mahfudin Nigara (bertopi) memberikan pengarahan pada peserta coaching clonoc di desa Sindeh, Senin (31/3/2014) 

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Inilah hari-hari terakhir untuk melakukan aksi-aksi nyata yang manfaatnya terasakan langsung oleh rakyat. Dalam konteks pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) yang jatuh 9 April mendatang, calon-calon wakil rakyat masih memiliki kesempatan untuk menunjukkan kerja nyata, atau empati pada kebutuhan utama masyarakat yang diwakilinya.

Masyarakat atau konstituen, di sisi lain, tentunya juga semakin pandai atau cerdas dalam memilih. Masyarakat tak sekedar memerlukan persebaran spanduk, atau foto-foto calon yang dipampangkan di sepanjang jalan. Mereka tak membutuhkan janji-janji, apalagi yang hanya melambungkan mimpi.

Masyarakat butuh aksi-aksi nyata, kegiatan yang langsung berinteraksi dengan apa yang bisa menjadi harapan atau tumpuan di masa depan. Termasuk, kebutuhan dalam meningkatkan akselerasi pada kemampuan sepakbola. Karena itu pula, masyarakat sejak awal sangat responsif atau apresiatif pada apa yang dilakukan oleh calon anggota legislatif pusat, atau DPR RI, seperti Mahfudin Nigara, SE.M.Si. Mahfudin Nigara adalah praktisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang tengah memperjuangkan diri untuk menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jateng VIII yang meliputi Banyumas dan Cilacap.

Mahfudin Nigara menempati nomor urut 8 dari PAN, yang pada Pileg nanti juga bermomor 8. Tak seperti kebanyakan kader partai lain, Mahfudin Nigara memilih untuk melakukan sosialisasi dan interaksi langsung dengam konstituennya melalui kegiatan atau aksi-aksi nyata olahraga, khususnya sepakbola.

Pendekatan melalui aspek olahraga ini sangat tepat, mengingat latar-belakang Mahfudin Nigara yang lekat dengan olahraga. Disamping sudah lebih dari 35 tahun menjadi wartawan olahraga. Mahfudin Nigara juga sudah mengenyam banyak pengalaman berkecimpung di organisasi olahraga, termasuk beladiri (Forki).

Saat ini, Mahfudin Nigara bahkan dipercaya sebagai pengurus KONI Pusat, disamping anggota Komisi Banding (komding) dari PSSI.

"Pencapaian atau peningkatan prestasi olahraga tak bisa dilepaskan dari adanya kemauan atau kebijakan politik, baik di pusat atau daerah," kata Mahfudin Nigara.

Berita Rekomendasi

Sejak beberapa bulan lampau, Mahfudin Nigara sudah menghadirkan mantan-mantan pemain timnas sepakbola Indonesia kehadapan konstituennya. Mereka tidak hanya melakukan pertandingan persahabatan dengan tim-tim setempat. Akan tetapi juga menggelar 'coaching-clinic' yang melibatkan ribuan siswa SSB dari wilayah-wilayah dapil Jateng VIII itu.

Pendekatan melalui aspek sepakbola adalah sintesa yang tepat mengingat masyarakat Banyumas dan Cilacap sendiri senantiasa merindukan atmosfir pencapaian prestasi untuk persepakbolaan mereka. Mereka memiliki bibit pesepakbola bertalenta, karena itu mereka membutuhkan fasilitator atau mediator untuk peningkatan kemampuan atau prestasi mereka secara tim.

INFRASTRUKTUR OLAHRAGA

Dalam sosialisasi atau interaksinya dengan kalangan konstituen di kantong-kantong konstituennya, Mahfudin Nigara juga kerap menegaskan harapannya, agar setiap desa paling tidak mempunyai sarana olahraga. Atau, memiliki insfrastruktur olahraga.

"Alangkah indahnya jika setiap desa punya sarana olahraga seperti ini, di mana banyak warga bisa berkumpul dengan guyub," ungkap Nigara saat menyaksikan turnamen bola voli 'Parama Cup' yang dihelat Minggu (30/3) di desa Karanglewas, Purwokerto.

Turnamen voli 'Parama Cup' ini dilangsungkan di sebuah lapangan yang letaknya ditengah-tengah perumahan warga. Sebagian dari lapangan pertandingan nyaris langsung bersentuhan dengan rumah warga, dan kerumunan penonton. Namun, permainan tidak mengganggu rumah-rumah warga karena ada jaring yang dipasang melebar ke atas sehingga membatasi arah atau gerak liar dari bola.

Saat ini, menjelang 'Minggu Tenang' yang diberlakukan mulai 6 April mendatang, Mahfudin Nigara masih menghadirkan beberapa legenda timnas Indonesia ke sejumlah kantong konstituennya di Banyumas dan Cilacap.

Tiga mantan legenda timnas seperti Berthy Tutuarima, Nasir Salassa dan Hasan Tuharea, sejak Sabtu (29/3) lalu menghelat 'coaching-clinic' di Purwokerto, Banyumas dan Cilacap. Pada Senin (31/3) sore, Berthy, Nasir Salassa, Hasan Tuharea dan dibantu wartawan olahraga Rakyat Merdeka R.Wuryanto, menghelat 'coaching-clinic' di desa Sindeh, Weringinharjo, kecamatan Gandrungmangu, Cilacap. (tb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas