Cawapres Ideal Menurut LSP yang Layak Dampingi Jokowi, Prabowo, Atau Ical
Siapa Cawapres ideal untuk mendampingi tiga calon presiden (capres) dengan elektabilitas tertinggi pada pemilu 2014?
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei dari lembaga Lingkaran Studi Perjuangan (LSP) menempatkan tujuh tokoh nasional sebagai calon wakil presiden (cawapres) paling layak dan ideal untuk mendampingi tiga calon presiden (capres) dengan elektabilitas tertinggi pada pemilu 2014.
Adapun ketiga Capres yakni Joko Widodo, Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie. Selain Capres, LSP juga meneliti soal siapa Cawapres yang menempati skala indeks tertinggi.
Hasilnya, dari survei LSP, disebutkan mantan Menko Perekonomian, Rizal Ramli memiliki skal indeks tertinggi. Dari indeks kedaulatan skala 0 hingga 100, Rizal mendapatkan skor indeks tertinggi sebesar 88.
Selanjutnya disusul dengan Ketua KPK Abraham Samad (63), mantan Ketua MK Mahfud MD (63), mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (50), Menko Perekonomian Hatta Rajasa (50), mantan Wapres RI Jusuf Kalla (50) dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko (50).
"Rizal Ramli paling ideal menjadi cawapres dari ketiga capres. Menyusul Abraham Samad dan Mahfud MD," kata Peneliti LSP Gede Sandra, dari rilis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (4/4/2014).
Menurut Gede, Rizal Ramli sebagai ekonom memiliki rekam jejak membela kedaulatan bangsa dan kedaulatan rakyat selama puluhan tahun. Sama halnya dengan Abraham Samad dan Mahfud MD yang berperan aktif dalam penegakan hukum dan keadilan untuk masyarakat.
"Karena itu LSP berharap para Capres dapat mempertimbangkan ketiga nama Cawapres tersbeut yang bisa jadi penentu perjalanan Indonesia pasca 2014," ujar Gede
Survei LSP menggunakan metode matriks "kedaulatan +" untuk menilai ketujuh cawapres ideal dengan beberapa indikator. Antara lain visi trisakti, bukti trisakti, antiKKN, kepemimpinan dan prestasi, pluralisme, jaringan internasional, efektivitas menghadapi DPR dan keberpihakan pada rakyat.
Dalam pengumpulan komponen indikator tersebut, LSP dibantu dengan alat pencari di dunia internet dengan target sampel media-media online nasional-lokal dan media atau blog komunitas.
Gede menjelaskan, posisi wakil presiden tidak bisa lagi dianggap sebagai ban serep. Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta menjadi penentu ekonomi Indonesia.
Sementara pada kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode pertama, Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki peran yang cukup strategis dalam pengambilan kebijakan. Oleh karenanya, lanjut Gede, elektabilitas tiga capres paling potensial pada pemilu 2014 juga akan ditentukan oleh pendampingnya.
"Menurut kami Rizal Ramli, Abraham Samad, Mahfud MD, Gita Wirjawan, Hatta Rajasa, Jusuf Kalla, dan Moeldoko yang paling ideal menjadi wapres dari ketiga capres itu," katanya.