Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Anjurkan Megawati Jawab Tuduhan Ingkar Janji dari Pihak Prabowo

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ikut cawe-cawe dalam penyelesaian friksi antara Partai Gerindra dan PDIP.

zoom-in SBY Anjurkan Megawati Jawab Tuduhan Ingkar Janji dari Pihak Prabowo
Twitter Presiden Susilo Bambang Yudhoyono @SBYudhoyono
Wawancara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai para calon presiden yang diunggah ke YouTube 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ikut cawe-cawe dalam penyelesaian friksi antara Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Perseteruan antara pihak Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) paling banyak mencuat menjelang pemilu legislatif 9 April mendatang.

Namun, perseteruan itu lebih banyak menyinggung soal bakal capres yang akan diusung pada pemilu presiden 2014.

Friksi tersebut, menjadi pertanyaan dalam wawancara pihak Biro Pers Kepresidenan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diunggah ke YouTube, Minggu (6/4/2014).

"Yang paling runcing dan paling keras adalah, kampanye antara kubu Prabowo dan kubu Megawati. Sepertinya kubu Prabowo menganggap Ibu Megawati ingkar janji. Apa pendapat Bapak?" demikian pertanyaan yang diajukan kepada Presiden.

Awalnya, SBY mengatakan lebih bagus dirinya tidak berkomentar. Pasalnya, Megawati yang bisa menjelaskan perihal tuduhan ingkar janji itu.

Belakangan, SBY menyarankan Ketua Umum DPP PDIP itu untuk memberikan penjelasan kepada publik.

Berita Rekomendasi

"Kalau Pak Prabowo berkata seperti itu, berikanlah penjelasan kepada pubik yang gamblang. Dengan demikian, rakyat mendengarkan informasi yang benar. Saya harus berhenti di situ, karena itu yang paling baik bagi saya dan tentu paling baik bagi rakyat untuk mendengarkan apa yang sesungguhnya terjadi," ucap SBY.

Perseteruan antara Prabowo dan Megawati mencuat setelah Megawati menetapkan Joko Widodo alias Jokowi sebagai bakal capres PDIP.

Pihak Gerindra menyinggung kembali perjanjian Batu Tulis yang dibuat antara PDIP dan Gerindra ketika menghadapi Pilpres 2009.

Salah satu poin perjanjian itu, berisi bahwa Megawati mendukung Prabowo menjadi calon presiden pada Pilpres 2014.

Namun, PDIP menganggap perjanjian tersebut tidak berlaku lantaran pasangan Megawati-Prabowo kalah pada Pilpres 2009.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas