Caleg Gagal di Empatlawang Mulai Alami Tekanan Jiwa
Pihak KPU Empatlawang meyakini caleg gagal akan mengalami tekanan jiwa (stres), hanya saja tergantung besar dan kecilnya tekanan tersebut.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TEBINGTINGGI - Rekapitulasi suara Pileg 9 April lalu yang sudah selesai di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan belum adanya penetapan dari KPU Empatlawang, sudah menunjukan tekanan jiwa pada caleg gagal. Bahkan pihak KPU Empatlawang meyakini caleg gagal akan mengalami tekanan jiwa (stres), hanya saja tergantung besar dan kecilnya tekanan tersebut.
Informasi yang dihimpun Sriwijaya Post (Tribunnews.com Network), Jumat (11/4/2014), beberapa caleg yang gagal meraih banyak suara untuk mencukupi kuota, sudah mulai mengalami tekanan jiwa. Hal ini karena mereka sudah habis-habisan, sampai melelang harta benda yang dimiliki, seperti kendaraan, tanah bahkan rumah. Tidak sedikit juga yang mulai menarik kembali bantuan yang telah diberikan berupa barang, bahkan uang.
"Wajar kalau mereka stres, karena sudah banyak harta benda terjual, rumah tergadai untuk biaya pencalonan. Seperti caleg di Pendopo, saat ini hanya berdiam di rumah, dengan kondisi badan sudah memilukan, mata memerah," ungkap salah seorang warga Pendopo yang meminta namanya tidak disebutkan.
Sebelumnya, Ketua KPU Empatlawang, A Rivai Avin didampingi komisioner Divisi Hukum, SDM dan Pengawasan, A Majid dan Sekretaris, M Mursadi ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/4/2014) lalu mengatakan, caleg gagal dipastikan stres, tergantung dengan tingkatannya, besar tidaknya stresnya.
"Dari 355 caleg, sebanyak 320 caleg akan stres, karena kuota 35 kursi. Ya, tinggal besar atau tidaknya stres yang dialami," ungkap A Majid sembari bercanda.
Ditambahkannya, agenda pleno tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dijadwalkan tanggal 13 hingga 15 April dan pleno tingkat KPUD diagendakan tanggal 19 hingga 20 April. Karenanya, pihaknya belum bisa menyampaikan hasil rekapan perhitungannya.
"Sekarang baru selesai di tingkat PPS, di tingkat PPK juga belum. Jadi, kami belum bisa menyampaikan, hasil perhitungannya, apalagi siapa yang akan duduk, namun yang pastinya caleg sudah bisa memprediksikan duduk atau tidaknya, karena mereka memiliki saksi-saksi setiap TPS-nya," terangnya.