Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suryadharma Ali: 100 DPW Tidak Bisa Gulingkan Saya

Suryadharma Ali, mengatakan mosi tidak percaya yang dimotori Rahmat Jasin tidak bisa menggulingkan dirinya

Editor: Sanusi
zoom-in Suryadharma Ali: 100 DPW Tidak Bisa Gulingkan Saya
Warta Kota/Nur Ichsan
KAMPANYE SAAT NYEPI - Ketua umum PPP, Suryadharma Ali, mengucapkan yel-yel saat menyampaikan pidato politik di hadapan ribuan massa partai berlambang Ka bah itu di lapangan Sunburst, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin (31/3). Meskipin KPU Pusat telah mengeluarkan larangan untuk melakukan kampanye terbuka bagi parpol dan caleg di seluruh Indonesia pada saat peringatan Hari Raya Nyepi, tapi PPP justeru malah menggelar kampanye terbuka secara terang-terangan tanpa mengindahkan larangan tersebut. (Warta Kota/nur ichsan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali, mengatakan mosi tidak percaya yang diusung puluhan Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP yang dimotori Ketua DPW PPP Jawa Barat, Rahmat Jasin tidak bisa menggulingkan dirinya dari posisi Ketua Umum.

Kepada wartawan di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2014), Suryadharma mengatakan PPP memiliki mekanisme sendiri dalam mengevaluasi seorang Ketua Umum, yakni dengan menggelar muktamar atau kongres luar biasa.

"Di dalam anggaran dasar (PPP), kalau mau menjatuhkan Ketua Umum itu ada mekanismenya, melalui forum muktamar luar biasa," katanya.

Forum tersebut diawali dengan musyawarah kerja wilayah, lalu naik ke tingkat nasional, setelahnya baru muktamar tersebut bisa digelar. Sedangkan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), tidak diatur soal mosi tidak percaya.

"Katakanlah 100 DPW berkumpul, itu bukan forumnya. Itu melanggar ADART, dan bisa dikategorikan makar," ujarnya.

Untuk menggalang dukungan demi menggelar muktamar, apalagi PPP seperti peserta pemilihan umum (pemilu) pada umumnya, saat ini tengah sibuk memantau hasil pemilu legislatif (pileg), dan mempersiapkan diri menghadapi pemilihan presiden (pilpres) pada Mei mendatang.

"Sekarang (kader PPP) di bawah masih mencari satu persatu suara yang tersangkut di TPS (Tempat Pemungutan Suara, red), sekarang (Rahmat Yasin cs.) datang ke Jakarta, (lalu) mempermasalahkan ketua umum, apa itu terpuji?" katanya.

Berita Rekomendasi

Rahmat Yasin, kepada wartawan usai konferensi pers tersebut mengatakan, ia dan puluhan DPW lainnya, termasuk Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi mengusung wacana mosi tidak percaya terhadap Suryadharma Ali, karena Ketua Umum PPP muncul dalam kampanye Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Maret lalu. Setelahnya PPP pun tidak mampu mencapai target 11 persen perolehan suara.

"Kita mengkritik karena kita cinta partai, kita akan (mengkritik) melalui mekanisme partai, muktamar," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas