Golkar Diprediksi Hanya Sebagai Penari Latar Jika Tetap Calonkan Ical
Partai Golkar diprediksi tidak akan mampu menjadi poros tengah pada Pemilihan Presiden Juli mendatang jika tetap ngotot mencalonkan Ical.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar diprediksi tidak akan mampu menjadi poros tengah pada Pemilihan Presiden Juli mendatang jika tetap ngotot mencalonkan Aburizal 'Ical' Bakrie sebagai calon presiden.
"Golkar merupakan kekuatan strategis kemana arah kekuatan politik 2014. Kemana Golkar berpihak menentukan siapa yang menang. Tetapi kalau ngotot mengusung Ical, kita harus terima Golkar sebagai penari latar pentas ini," ujar pengamat politik Boni Hargens dalam diskusi bertajuk "Konstruksi Koalisi dan Blok Pilpres 2014: Membaca Arah Golkar" di Galery Cafe, Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Sebenarnya, kata Boni, Golkar berpeluang menjadi pemain dalam menentukan kekuasaan jika berkoalisi dengan Partai Gerindra. Koalisi kedua partai diyakininya bisa menyaingi koalisi yang telah dibangun PDI Perjuangan dengan Partai Nasdem.
Namun koalisi tersebut sulit terwujud karena kedua partai memiliki calon presiden masing-masing. Prabowo Subianto yang dicalonkan Gerindra dan Ical yang dicalonkan Golkar.
"Kalau Golkar realistis mengevaluasi Ical, itu kenyataan yang harus diterima kalau ingin mempertahankan Golkar sebagai kekuatan tengah. Kita sarankan Golkar mengevaluasi pencalonan Pak Ical dan merumuskan kembali formatnya.
Apakah usul presiden dan wakil presiden kemudian ditawarkan ke Jokowi atau Prabowo Subianto," kata dia.