Dukung Jokowi-JK, Fahmi Idris Mundur dari Golkar
Fahmi mengakui belum melaporkan pengunduran dirinya ini kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Fahmi Idris bersiap mengikuti langkah rekannya, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dari Partai Golkar.
Langkah ini dilakukan Fahmi karena juga mendukung bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Demikian disampaikan Fahmi Idris di sela pertemuan 32 elit Partai Golkar di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2014) malam.
Pada Pilpres 2014 kali ini, Partai Golkar dibawah komando ketua umum Aburizal Bakrie (Ical) memilih mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut Fahmi, karena sudah memilih mendukung Jokowi-JK, sebaiknya dia mundur dari Partai Golkar.
Ia mengaku sudah mengabarkan pengunduran dirinya ini ke Wakil Ketua Umum Tjitjip Syarif Sutardjo dan Sekjen Idrus Marham. Namun, belum menemui langsung Ical dan menyampaikan pengunduran dirinya ini.
"Dan saya sudah telepon Ical, lalu saya sudah bicara tentang ini, bahwa saya akan memilih Jokowi-JK," ungkapnya.
Meski telah mengabari Ical melalui telepon, Fahmi mengakui belum melaporkan pengunduran dirinya ini kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung.
"Ngapain saya lapor? Saya nggak rasa nggak perlu lapor ke dia. Lagipula, dia ada di belakang semua ini," tandasnya.
Diketahui, Fahmi Idris dan beberapa rekannya sempat dipecat dari Partai Golkar oleh Akbar Tandjung karena mendukung capres-cawapres dari kubu lawan, SBY-JK pada Pilres 2004. Saat itu, Partai Golkar mengusung Wiranto-Solahudin Wahid.
Fahmi merasa yakin pasangan Jokowi-JK bakal memenangi perolehan suara hampir di seluruh provinsi. "Selain saya dan Luhut, sebenarnya masih banyak lagi yang mendukung Jokowi-JK," imbuhnya.
Sebelum Fahmi Idris, sebelumnya Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan telah lebih mengundurkan dari posisi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan dan kader Partai Golkar, karena mendukung pasangan Jokowi-JK.