Prabowo-Hatta Dinilai Sulit 'Jualan' Isu Antikorupsi
Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) dinilai sulit berjualan isu antikorupsi dalam kampanye.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) dinilai sulit berjualan isu antikorupsi dalam kampanye atau upayanya meyakinkan pemilih jelang Pilpres, 9 Juli 2014 mendatang.
Menurut Wakil Ketua Indonesia Human Rights Committee for Social Justice (IHCS) Ridwan Darmawan, pasangan Prabowo-Hatta dikelilingi oleh partai politik (parpol) yang elitenya disebut-sebut atau diduga terlibat dalam kasus korupsi yang menjadi sorotan publik.
Terlebih, belakangan komitmen antikorupsi Prabowo juga disoroti publik karena menyatakan tidak percaya Suryadharma Ali bersalah dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji, meski Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Mereka akan kesulitan dengan isu antikorupsi dan komitmen dalam pemberantasan korupsi. Publik akan menilai bagaimana keseriusan pasangan Prabowo-Hatta dalam hal pemberantasan korupsi, ketika ternyata kekuatan di belakangnya banyak orang-orang yang namanya pernah disebut di pengadilan tipikor dan dalam kesaksian di KPK.
Bahkan, Hatta sendiri namanya pernah disebut-sebut dalam kasus hibah kereta api. Makanya, publik akan menanyakan balik ketika mereka “berjualan” isu antikorupsi," kata Ridwan kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Ridwan kemudian mengurai beberapa tokoh di belakang pasangan Prabowo-Hatta yang namanya pernah disebut di pengadilan tipikor seperti Idrus Marham, Priyo Budi Santoso, dan Setya Novanto dari Partai Golkar. Kemudian Anis Matta dan Hilmi Aminuddin dari PKS. Bahkan Suryadharma Ali dari PPP saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Selain itu, dari PBB juga ketua umumnya sudah dicekal oleh KPK dalam kasus yang menjerat Anggoro Widjojo. Bahkan dalam kasus tersebut, nama Mentan Suswono juga disebut-sebut dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR saat itu.
"Sekarang publik sudah semakin cerdas. Capres-cawapres dan para tim suksesnya tentu bisa saja mengampanyekan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Tetapi rakyat juga mencatat rekam jejak para elite, termasuk yang namanya sudah disebut-sebut di pengadilan, yang meskipun secara hukum mereka belum tentu bersalah," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.