Hasyim: NU Berada di Antara Islam dan Nasionalis
Kiai Haji Hasyim Muzadi mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) berada di antara Islam dan Nasionalis dalam menyebarkan nilai-nilai Islam.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rendy Sadikin
Laporan wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kiai Haji Hasyim Muzadi mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) berada di antara Islam dan Nasionalis dalam menyebarkan nilai-nilai Islam.
"Kita tidak usah khawatir dan ragu, melalui Nahdlatul Ulama, orang orang nasionalis akan mengerti Islam," ujar Hasyim di depan ratusan muslimat NU, di Pondok Gede, Jakarta, Rabu (29/5/2014).
Mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengatakan melalui NU, kaum nasionalis dan Islam dapat bersatu membangun bangsa.
"Hanya melalui Nahdlatul Ulama bisa terjalin pemikiran antara Islam dan nasionalis tidak seperti yang lain yang menggunakan cara caci maki," ujar Hasyim.
Hal tersebut dikatakan Hasyim untuk menepis keraguan warga NU karena dirinya mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sementara tokoh NU lainnya yaitu Mahfud MD mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 9 Mei mendatang.
Sebelumnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berbasiskan massa Islam yaitu NU, berkoalisi dengan tiga partai yang berlandaskan nasionalis dalam mengusung capres-cawapres.
PKB menjadi satu satunya partai yang berbasiskan massa Islam di antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nasdem, dan Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.