Djoko Santoso: TNI Dapat Mobilisasi Massa Luar Biasa
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso menilai banyak pihak yang menginginkan dukungan suara dari Jenderal TNI yang masih aktif.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso menilai banyak pihak yang menginginkan dukungan suara dari Jenderal TNI yang masih aktif. Sebab, TNI dinilai dapat menggerakan massa yang besar dalam memenangkan capres dan cawapres.
"Naif saja kalau tidak ada, karena TNI itu dapat memobilisasi massa yang luar biasa. Pasti jadi rebutan dan pasti digoda," kata Djoko, Jakarta, Senin (2/6/2014).
Dengan alasan tersebut, kata Djoko, TNI harus netral dalam memilih calon presiden dan wakil presiden pada 9 Juli 2014, sehingga tidak boleh bersifat keberpihakan terhadap salah satu calon tersebut.
"Dia (TNI) di mana boleh masuk dan di mana dia tidak boleh masuk. Pokoknya harus netral," ucap dia.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, selama dirinya masih berada di dalam TNI selalu menyampaikan kepada anak buahnya dan menyisipkan panduan buku saku yang berisi TNI harus bersikap netral.
"Dukungan saya ke Prabowo, bukan mempengahuri TNI aktif, mereka harus netral," tegasnya.
Diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan kemarahannya di hadapan 200 perwira tinggi TNI/Polri dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan, Senin (2/6/2014).
SBY menyebut, ada jenderal aktif yang tidak netral menghadapi Pemilihan Presiden 2014. Presiden berkali-kali menggelengkan kepalanya.
"Dari informasi yang telah dikonfirmasikan, tentu bukan konfirmasi yang tidak ada nilainya, mengatakan, ada pihak-pihak yang menarik-narik sejumlah perwira tinggi untuk menarik yang didukungnya," ucap Presiden.
Informasi tersebut, ungkap Presiden, bukanlah fitnah belaka lantaran dirinya sudah meminta agar informasi itu benar-benar dicek kebenarannya. Dari informasi itu, Presiden juga menyindir adanya jenderal aktif yang tidak lagi loyal kepada Presiden sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata.