Buya Syafii Maarif: Selamat Berjuang Jokowi-JK!
"Kenapa saya memilih JK? Berdasar jejak rekam dan kiprahnya dalam politik kebangsaan selama 15 tahun terakhir, saya menilainya positif dan berani."
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii menilai jejak rekam penting diperhatikan untuk menentukan pemimpin bangsa dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014. Pilihannya jatuh pada pasangan Jokowi-JK.
"Kenapa saya memilih JK? Berdasar jejak rekam dan kiprahnya dalam politik kebangsaan selama 15 tahun terakhir, saya menilainya positif dan berani," ujar Buya Syafii di Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Sekali pun JK lahir di Jawa, Kalimantan, atau Ende, tetapi dengan jejak rekam yang sama, Buya Syafii tetap memilihnya. Menurutnya, jargon Jawa dan luar Jawa yang disematkan untuk pemimpin Indonesia sama sekali tidak berhubungan.
Menurutnya, kesukuan sudah lama melebur dalam kemasan ke-Indonesiaan-nya. Ia menegaskan soal jejak rekam JK sudah banyak dibongkar. Seperti proses perdamaian di Poso, Ambon, dan Aceh, gertakan terhadap IMF yang ingin mendikte Indonesia.
"Saya tidak punya kepentingan pribadi apa pun jika Jokowi-JK turut memimpin negeri ini. Pertimbangannya hanya satu: Indonesia akan jauh lebih baik jika dipimpin para negarawan semisal JK. Eman-eman, negeri sebesar ini kurang terurus dengan baik selama ini," sambungnya.
Buya Syafii juga menilai, selama ini kedaulatan Indonesia di bidang ekonomi telah lama dimainkan pihak asing, baik langsung, atau pun melalui agen-agen londo ireng-nya. Masalah kedaulatan, juga pernah Buya Syafii sampaikan secara langsung setahun yang lalu kepada Jokowi untuk jadi fokus perhatian.
"Stok pemimpin tipe Jokowi dan JK tak kurang jumlahnya di Indonesia. Pertanyaannya, apakah Pilpres 2014 ini akan berhasil menampilkan para pemimpin yang negarawan itu? Jawabannya tergantung kepada para pemilih yang akan menggunakan hak suaranya 9 Juli. Selamat Berjuang Jokowi-JK!" papar Buya Syafii.