Jokowi Yakin Pengerahan Babinsa Hanya Dilakukan Oknum
Joko Widodo yakin bahwa tindakan anggota Babinsa yang mendatangi rumah warga untuk mengajak salah satu pasang calon, hanya dilakukan oknum
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon presiden Joko Widodo yakin bahwa tindakan anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang mendatangi rumah warga untuk mengajak salah satu pasang calon, hanya dilakukan segelintir oknum.
Jokowi hanya berharap peristiwa itu tidak terulang kembali.
"Yang jelas TNI/Polri harus netral kan? Yang penting, yang berbuat harus diberi sanksi, saya yakin tidak semua, oknum satu, dua, tiga saja. Mereka nggak ngerti dan itu tergerak atas inisiatif sendiri," kata Jokowi yang ditemui usai menghadiri haul satu tahun peringatan wafatnya Taufiq Kiemas, Minggu (8/6/2014) malam.
Jokowi mengaku masih berpikir positif dengan kasus tersebut. Lebih lanjut saat ditanya puas atau tidak dengan penetapan dua anggota Koramil Gambir, ini jawaban Jokowi.
"Jangan dibalik-balik toh, ini ada yang ditetapkan ya diberikan sanksi. Ini kan belum ketahuan ada perintah atau tidak, kalau inisiatif sendiri, hanya dilakukan oknum," jelasnya.
Saat ditanya siapa oknum di belakang ini semua, Jokowi tak ingin menduga-duga.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI Angkatan Darat Brigjen Andika Perkasa menyebutkan, Kopral Satu Rusfandi anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat dan Kapten Inf. Saliman Komandan Rayon Militer Gambir, Kodim Jakarta Pusat dinyatakan lalai.
"Tindakan Koptu Rusfandi merupakan suatu kesalahan. Pimpinan TNI AD tidak pernah memberikan perintah kepada jajarannya untuk melakukan pendataan preferensi warga di Pemilihan Presiden 2014," kata Andika kepada Tribunnews.com, Minggu (8/6/2014).