Istri Munir Ikut Deklarasi Tolak Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto
"Tolak orang-orang Orde Baru di negara ini dengan mengangkat Soeharto. Bangsa ini selalu mengulang sejarah kelam," ujar Suciwati, istri Munir.
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Y Gustaman
Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana calon presiden Prabowo Subianto memutuskan memberi gelar pahlawan nasional kepada Presiden Indoneisa Soeharto mendapat perlawanan dari Gerakan Melawan Lupa. Mereka mendeklarasikan penolakannya.
Deklarasi dilakukan di depan Kantor Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2014). Deklarasi ini dihadiri beberapa elemen diantaranya korban dan keluarga korban pelanggaran HAM, Kontras, Setara, LBH Jakarta, mahasiswa dan Aktivis 98.
Mereka menolak secara tegas upaya Prabowo memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto. Elemen ini mengklaim meskipun mereka sedikit tetapi mereka bersikap rasional. Pihak ini tidak menginginkan sejarah masa lalu Indonesia yang kelam menjadi bahan ejekan dunia international.
"Tolak orang-orang Orde Baru di negara ini dengan mengangkat Soeharto. Bangsa ini selalu mengulang sejarah kelam," ujar Suciwati, istri mendiang pejuang hak asasi manusia, Munir Said Thalib.
Pernyataan sikap elemen ini dengan tegas menolak pemberian gelar kepahlawanan tersebut. Aksi ini dilanjutkan dengan merobek poster Soeharto sebagai bukti penolakan. "Soeharto bukan pahlawan,"ujar Koordinator Kontras Haris Azhar.