Prabowo-Hatta Tiru Buka Rekening, Ini Respon Tim Jokowi-JK
Ini implementasi dari demokrasi mendengar ala Jokowi-JK untuk melaksanakan keinginan rakyat," kata anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK, Akbar Faizal.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Tim Pemenangan Pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menegaskan bahwa rekening gotong royong untuk partisipasi publik yang dibukanya adalah terobosan positif yang akan melahirkan demokrasi parsitipatif.
Karenanya, mereka menyerahkan penilaian kepada rakyat dalam merespon Tim Prabowo-Hatta yang kini juga membuka rekening bantuan kampanye dari publik, meskipun beberapa dari mereka sebelumnya mencibir, mencacimaki dan menyerang apa yang dilakukan oleh Jokowi-JK dan mendapatkan respon positif dengan begitu dahsyatnya rakyat yang berpartisipasi.
"Bahwa pihak sana (Prabowo-Hatta) sekarang membuka, yang awalnya mencaci maki, ya monggo silahkan nanti rakyat yang akan menilai siapa yang mengekor, siapa yang akan akui oleh rakyat sebagai pemimpin yang mendorong rakyat ikut berpartisipasi memenangkannya sebagai pemimpinnya," kata anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK, Akbar Faizal, Sabtu (14/6/2014).
Akbar mengungkapkan, rakyat begitu terlihat antusiasmenya dalam mendukung pasangan Jokowi-JK sebagai pemimpin mereka. Hal itu bisa dilihat bagaimana ribuan rakyat sudah tercatat sebagai penyumbang dan kini jumlahnya sudah di atas Rp39 miliar.
Apa yang dilakukan oleh Jokowi-JK dengan rekening partisipasi publik ini juga merupakan hal dahsyat karena presiden selaku pemimpin dan rakyat yang memilihnya betul-betul terikat.
"Karena tidak hanya terikat dengan janji dan segala macemnya, tetapi juga karena ada dana partisipasi publik dalam biayanya pemenangannya. Ini implementasi dari demokrasi mendengar ala Jokowi-JK untuk melaksanakan keinginan rakyat," jelasnya.
Jadi, lanjut dia, soal apa motif pasangan Prabowo-Hatta meniru strategi tersebut, apakah karena panik atau apa ketika melihat dukungan publik terhadap pasangan Jokowi-JK, biarkan rakyat yang menilai sendiri.
"Ini adalah dukungan mewabah rakyat, yang ternyata tidak mempan dengan adanya upaya kampanye hitam dan berbagai fitnah. Ini parameter yang jelas, anda mau bilang apa, ini dukungan riil dari publik yang luar biasa," jelasnya.
Sebelumnya, Tim Prabowo-Hatta pernah mencibir Rekening Gotong Royong untuk partisipasi publik yang dibuka Jokowi-JK.
Menurut Direktur Hukum dan Advokasi tim pemenangan Prabowo-Hatta, Ahmad Yani, masyarakat sudah cerdas, terkait dengan maksud yang dilakukan oleh kandidat Capres-Cawapres yang tengah berkiprah di Pemilu presiden (Pilpres) 9 Juli 2014.
"Katanya mau mensejahterakan rakyat, tapi kok malah menyengsarakan," katanya di Rumah Polonia, Jalan Cipinang-Cempedak, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014).
Bahkan, Anggota Tim Pemenangan Prabowo - Hatta , Letjen (Purn) Suryo Prabowo meminta masyarakat memilih capres yang memiliki nasionalisme dan kehormatan. Selain itu, dia juga meminta masyarakat memilih capres yang kaya raya.
"Capres juga harus sudah kaya sehingga konstituennya tidak perlu meminta uang di jalanan. Ini perilaku penyimpangan sosial, merendahkan martabat manusia. Orang kok disuruh jadi pengemis," katanya.
Tetapi, kini kubu Prabowo-Hatta justru mengikuti hal yang sama yakni membuka rekening sumbangan. Direktur Komunikasi dan Media Timkamnas Prabowo-Hatta, Budi Purnomo Karjodihardjo mengatakan, dasar pertimbangan dari pembukaan rekening adalah untuk membantu pemenangan timkamnas perlu dibentuk komite yang memfokuskan kegiatan pada pengumpulan dana masyarakat secara gotong royong.
Para pengurus dan susunan personalianya sudah disahkan berdasarkan SK Koalisi Prabowo-Hatta , No. Kep-001/Timkamnas-Relawan/VI/2014 tentang Pembentukan Komite Dana Aspirasi Indonesia Bangkit pada tanggal 10 Juni 2014. Surat diteken oleh Mahfud MD dan Fadli Zon.