Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasyim Muzadi Pilih Jokowi-JK Karena Mewakili NU

"Saya harus memilih pasangan yang ada warga NU-nya, akhirnya saya memilih Jokowi-JK," ujarnya.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Hasyim Muzadi Pilih Jokowi-JK Karena Mewakili NU
TRIBUN/DANY PERMANA
Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang bersama mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi (kanan) saat menghadiri pertemuan dengan ulama Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu (4/6/2014). Pada hari pertama masa kampanye, JK yang berpasangan dengan Calon Presiden Joko Widodo, bersilaturhami dengan ratusan Kyai NU di Jakarta. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi mengaku setiap pemilihan presiden (pilpres), ia selalu berusaha agar ada warga NU yang maju sebagai salah satu kandidat.

Dalam pemaparannya di Yayasan Pendidikan An Nur, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (17/6/2014), KH Hasyim Muzadi menyebutkan sejak awal ia tidak menyatakan dukungannya terhadap salah satu pihak, sebelum ada warga NU yang maju.

Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Prabowo Subianto menunjuk Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa sebagai pendampingnya. Pasangan tersebut mendapat nomor urut 1. Kata Hasyim, tak satu pun dari kedua orang itu memiliki latar belakang NU.

Hasyim sempat berharap Prabowo menunjuk Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (SDA) yang memiliki latar belakang NU, sebagai pendampingnya. Namun hal itu tidak dilakukan Prabowo. SDA sendiri kini berstatus tersangka atas kasus dugaan korupsi dana haji.

Sedangkan Gubernur DKI Jakrta, Joko Widodo (Jokowi) memilih Wakil Presiden 2004 - 2009, Jusuf Kalla (JK) sebagai pendampingnya. JK diketahui berlatar belakang NU. "Saya harus memilih pasangan yang ada warga NU-nya, akhirnya saya memilih Jokowi-JK," ujarnya.

Ia pun menilai berpasangannya Jokowi yang menurutnya nasionalis dengan JK yang berlatar belakang NU, merupakan duet yang paling ideal.

"ketika saya mengatakan saya mendukung Jokowi-JK banyak yang protes, (tapi) Indonesia cuma bisa diselamatkan oleh pemimpin yang berlatar belakang agama," ujar Hasyim.

Berita Rekomendasi

"Kalau mau selamat, yang mimpin harus nasionalis dan NU," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas