Pengamat: Pernyataan Prabowo Soal Rp 7.200 Triliun Berimbas ke SBY
Burhanuddin pun menyarankan agar Tim Pemenangan Prabowo-Hatta segera memberikan klarifikasi atas pernyataan Prabowo soal kebocoran RP7200 triliun itu.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Capres Prabowo Subianto soal adanya kebocoran kekayaan negara mencapai Rp 7.200 triliun dinilai tidak jelas dan sekaligus 'menampar' pasangannya sendiri, Hatta Rajasa, yang merupakan Menko Perekonomian di Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Secara umum itu menampar Pak Hatta Radjasa. Itu secara tidak langsung membuat Hatta yang merupakan cawapres Prabowo itu sebagai tertuduh," ujar Dirut Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Burhanuddin pun menyarankan agar Tim Pemenangan Prabowo-Hatta segera memberikan klarifikasi atas pernyataan Prabowo soal kebocoran RP7.200 triliun itu.
Sehingga tidak menjadi bola liar yang bisa merugikan Pemerintahan SBY. Sebab analisa kebocoran anggaran yang disampaikan Prabowo itu tidak hanya menempatkan Hatta sebagai 'tertuduh', tetapi juga kepada pemerintahan SBY.
Burhanuddin sendiri menilai istilah 'kebocoran anggaran' yang disebutkan oleh Prabowo sangat tidak tepat.
Karena jika memang kebocoran anggaran mencapai ribuan triliun rupiah, maka itu sudah bisa disebut sebagai 'tsunami'.
Dia menduga itu juga yang membuat SBY bimbang untuk memutuskan bergabung dengan pasangan Prabowo-Hatta.
Karena tak mungkin SBY bergabung dengan pihak yang menuduhnya hidup di tengah kebocoran anggaran Rp7.200 triliun.
"Jadi harus diklarifikasi di tingkat publik supaya lebih jelas. Di tingkat elite harus menyampaikan, terutama elite-elite Prabowo," ujar Burhanuddin.
Lebih jauh, Burhanuddin juga menyatakan bahwa Prabowo sebaiknya lebih jelas mendudukkan istilah-istilah yang hendak dipakainya dalam debat capres-cawapres. Dengan demikian, ada pemahaman yang lebih jelas.
"Terutama untuk mendefinisikan apa yang disebut bocor, apa yang disebut korupsi, dan apa yang disebut dengan potensi pendapatan yang hilang," kata Burhanuddin.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam debat capres Prabowo menjanjikan pihaknya akan mengamankan kebocoran keuangan negara yang besarnya mencapai Rp1.000 triliun pertahun.
Bahkan Prabowo menambahkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah menyatakan ada kebocoran anggaran Rp7.200 triliun.
Namun apa yang diungkapkan oleh Prabowo sudah dibantah oleh KPK. Bahkan, Hatta selaku cawapres Prabowo juga menunjukkan sikap berbeda. Menurut Hatta, apa yang disampaikan Prabowo baru potensi.
Sementara dari kubu Jokowi-JK dan beberapa pengamat menilai apa yang disampaikan Prabowo adalah tamparan keras Prabowo ke Hatta mengingat Hatta adalah Menko Perekonomian di era Presiden SBY sebelum akhirnya mengundurkan diri untuk fokus ke pilpres.
Selain itu, beberapa pengamat juga mempertanyakan data dari mana yang dijadikan rujukan oleh Prabowo karena dinilai tidak masuk akal.