Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hendropriyono: Pak Jokowi Itu Sipil Tetapi Militan

"Pak Jokowi itu sipil tapi militan. Kan kalau topik begitu tak perlu jadi militer dulu," ujar Hendropriyono di Jakarta, Minggu (22/6/2014).

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hendropriyono: Pak Jokowi Itu Sipil Tetapi Militan
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Mantan Kepala BIN, AM.Hendropriyono berbicara saat acara pengukuhan dirinya sebagai guru besar dalam bidang ilmu intelijen di Jakarta Selatan, Rabu (7/5/2014). Acara ini dihadiri oleh Presiden ke 5 RI, Megawati Soekarnoputri, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, ketum PKB, Muhaimin Iskandar dan Ketum Hanura, Wiranto. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala BIN AM Hendropiyono menilai debat ketahanan nasional serta politik luar negeri tidak harus seseorang berlatarbelakang militer.

Penasehat Tim Pemenangan Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengungkapkan pemenang debat capres malam nanti bukan yang hanya bisa memimpin regu tentara.

"Pak Jokowi itu sipil tapi militan. Kan kalau topik begitu tak perlu jadi militer dulu," ujar Hendropriyono di Jakarta, Minggu (22/6/2014).

Hendropriyono menyatakan Jokowi menguasai persoalan ketahanan nasional dan hubungan internasional. Jokowi, lanjutnya, juga sudah menyiapkan visi misinya yang merupakan kontrol untuk administrasi pemerintahan yang akan datang.

Dia menilai latar belakang Prabowo Subianto yang pernah menjadi prajurit TNI takkan berpengaruh besar.
"Militer itu tak ada hubungannya. Ini kan bukan untuk memimpin militer saja, tetapi akan memimpin 250 juta rakyat Indonesia," katanya.

Hendropriyono juga menegaskan dirinya sama sekali tak dilibatkan dalam penyusunan materi visi misi Jokowi dalam topik debat itu. Sebab semuanya disiapkan sendiri oleh Jokowi bersama cawapresnya Jusuf Kalla. Karena itu juga dia meyakini Jokowi akan kembali menguasai debat, yang terbukti selama ini Jokowi selalu lebih menonjol.

"Dia (Jokowi) selalu menang," imbuhnya.

Hendropriyono juga menyinggung kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang kerap blunder dalam membuat penyataan.

"Kalau bicara tetangga sebelah, ekonomi pertumbuhan saja dengan retorika pemerataan dengan kuantitas 8 persen tanpa berbicara pemerataan itu bagaimana," kata Hendropriyono.

"Sementara kita harus bicara, ukurlah ekonomi Indonesia dari daya beli yang paling miskin. Dan kita harus evaluasi yang sering impor," tambahnya.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan bertemu dalam debat antar-capres Pilpres 2014 sesi ketiga, di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (22/6/2014) malam.

Guru Besar Fakultas Hukum Internasional Universitas Indnesia (UI), Hikmahanto Juwana, akan memandu adu visi, misi dan program kerja capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo dengan tema, 'Politik Internasional dan Ketahanan Nasional' dalam 90 menit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas