Beda Dukungan, Ruhut dan Nurhayati Assegaf Berseteru
Gara-gara mendukung pasangan capres-cawapres yang berbeda, dua politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul dan Nurhayati Ali Assegaf, bersitegang.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gara-gara mendukung pasangan capres-cawapres yang berbeda, dua politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul dan Nurhayati Ali Assegaf, bersitegang. Ruhut minta Nurhayati untuk tidak banyak berkomentar ihwal dukungannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
"Bu (Nurhayati), kata Ruhut, enggak usah banyak cakap entar 'digas' lagi sama Ruhut seperti dulu, selesai," kata Ruhut kepada wartawan di Kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta, Senin (23/6/2014).
Anggota Komisi I DPR itu mengaku sebenarnya enggan menanggapi komentar Nurhayati soal dukungan pribadinya kepada Jokowi-JK. Menurut Ruhut, kelasnya sebagai politikus berbeda dengan Nurhayati.
"Aku tidak mau meladeni yang kelas dia," ujarnya.
Saat ditanya soal desakan Nurhayati agar dirinya mundur dari Demokrat, Ruhut balik mempertanyakan permintaan itu. Dia pun meminta kepada Nuryahati untuk mendesak politikus Demokrat lainnya untuk mundur karena bergabung di kubu Jokowi-JK.
"Coba yang lain di kubu Jokowi disuruh mundur. 'Mak Lampir', kata Ruhut, enggak usah banyak omong," katanya.
Sebelumnya, Ruhut berencana akan mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi-JK di Restoran Horapa, Jalan Teuku Cik Ditiro Nomor 31, Menteng, Jakarta Pusat, pada pukul 19.00 WIB nanti. Ruhut mengaku, dukungannya tersebut mendapat restu Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI Nurhayati Ali Assegaf membantah dukungan Ruhut Sitompul kepada pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla telah direstui Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.