Ferry: Seharusnya Prabowo Tidak Sebut Nama Mega
Ferry mengatakan Prabowo keluar dari konteks pertanyaan ketika menyebut Megawati menjual satelit Indosat.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Ferry Mursyidan Baldan, juru bicara pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK), menyayangkan pertanyaan calon presiden nomor urut 1, Prabowo kepada Jokowi, soal presiden ke-4 RI, Megawati Sukarnoputri, yang menjualan Indosat.
Ferry kepada wartawan usai "Nobar Debat Capres Sesi III," di Media Center Jokowi - JK, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2014), mengatakan Prabowo keluar dari konteks pertanyaan ketika menyebut Megawati menjual satelit Indosat.
"Prabowo menyerang tapi tidak konteks (dengan pertanyaan), apa hubungannya ?" tanya Ferry.
Dalam debat ke III yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo mempertajam program Jokowi atas pembelian pesawat tanpa awak atau Drone.
Prabowo menyebut alat tersebut membutuhkan satelit, dan Prabowo menyinggung soal Megawati yang telah menjual satelit pada tahun 2002 lalu.
Jokowi pun menjawab bahwa ia juga berharap Indonesia bisa membeli kembali satelit tersebut, dan Jokowi mengklarifikasi bahwa Mega terpaksa menjual satelit karena Indonesia membutuhkan uang.
Ketika menyebut nama Mega menurut Ferry sangat jelas terlihat Prabowo mencoba menjatuhkan Jokowi, dan penjualan Indosat menurutnya tidak berkaitan dengan topik debat tentang pertahanan dan hubungan luar negri.
"Mungkin kalau tidak menyebut nama Megawati akan lebih elegan," ujarnya.
Ia membandingkan dengan apa yang dilakukan JK pada debat pertama 9 Juni lalu. JK mempertanyakan Prabowo soal Hak Asasi Manusia (HAM), namun JK tidak menyebut bahwa Prabowo pernah tersangkut kasus HAM.
Namun demikian Prabowo menjawab pertanyaan JK dengan menjelaskan kasus yang menjeratnya pada 1998 lalu. (NURMULIA REKSO PURNOMO).