Almisbat: Pembubaran Temu Aktivis 98 Bukti Istana Tidak Netral
Tindakan pembubaran temu aktivis 98 pada hari ini, di Kemenpora menunjukkan indikasi kuat bahwa pemerintahan SBY tidak netral dalam pilpres.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tindakan pembubaran temu aktivis 98 pada hari ini, Selasa (24/6/2014) di Kemenpora menunjukkan indikasi kuat bahwa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak netral dalam pemilihan presiden tahun 2014 ini.
Demikian kesimpulan yang disampaikan Sekjen Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat), Hendrik Sirait.
Menurut Hendrik, sudah semakin banyak fakta yang mengarahkan publik untuk melihat adanya keberpihakan Istana pada capres dan cawapres Prabowo-Hatta.
"Keterkaitan beberapa orang dalam Istana yang menerbitkan Tabloid Obor Rakyat, yang hingga kini tidak diproses secara hukum merupakan pertanda yang sangat gamblang," kata Hendrik.
Bagi Hendrik, bukan kebetulan jika yang terlibat dalam kasus ini adalah orang-orang yang sangat dekat dengan Presiden SBY.
"Tidak masuk akal jika mereka bertindak atas kemauan sendiri," ujarnya.
Dalam kasus pembubaran pertemuan aktivis 98 ini pun, terdapat beberapa indikasi kuat bahwa pihak Istana memang sengaja menghalang-halangi kelompok masyarakat untuk memberikan dukungan pada Jokowi-JK.
"Kami menghimpun informasi dari berbagai sumber, sehingga bisa sampai pada kesimpulan yang kuat," tambahnya lagi.
Soal dukungan Ruhut Sitompul pada Jokowi-JK, menurut Hendrik tidak serta-merta membuktikan bahwa Istana netral.
"Pertanyaannya kenapa hal itu dilakukan setelah kasus Tabloid Obor Rakyat memanas?" tanya mantan aktivis mahasiswa yang pernah diculik di masa Orde Baru itu.