Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Dinilai Memahami Konsep Trisakti

Konsep Trisakti yaitu terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong dengan sembilan agenda prioritas.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi Dinilai Memahami Konsep Trisakti
ist
Ketua Presidium ANN, Edwin Henawan Soekowati (kanan) saat membuka FGD bersama bersama Rois Syuriah KH.Masdar F. Mas udi (kiri), dan Ketua Umum PNI Marhaen, Hj. Sukmawati Sukarno putri (tengah), di Jakarta, Selasa (24/6/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Presidium Aliansi Nasionalis Nahdliyin (ANN), Edwin Henawan Soekowati,  menilai sosok capres Joko Widodo (Jokowi) paling memahami konsep Trisakti dalam membangun Indonesia ke depan.

Konsep Trisakti yang dimaksud, terang Edwin, yaitu terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong dengan sembilan agenda prioritas atau Nawa Cita.

Edwin mengungkapkan hal tersebut saat mebuka acara Forum Group Diskusi (FGD) Ideologi dengan  Tema: 'Implementasi Pancasila dan Konsep Trisakti Kabinet Jokowi-JK'  bersama Rois Syuriah KH.Masdar F. Mas'udi, dan Ketua Umum PNI Marhaen,  Hj. Sukmawati Sukarno putri, di Graha ANN, Komplek Gudang Peluru, Jakarta, Selasa (24/6/2014).

“ANN sepakat dengan pasangan Jokowi-JK, bahwa pembangunan tanpa ideologi bangsa, yaitu Pancasila maka bangsa Indonesia akan hancur berantakan, terombang-ambing tanpa arah seperti saat ini. Maka harus ada peneguhan kembali dalam  ideologi,” kata Edwin.

Menurut Edwin, ANN terpanggil untuk meluruskan cita-cita nasional rakyat In donesia yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sesuai Pembukaan UUD 1945.

“Kami melihat di pasangan Jokowi-JK inilah cita-cita kami tersebut akan terwujud. Bagi kami, pasangan Jokowi-JK adalah seperti danau di tengah gurun pasir,” tandas Edwin.

ANN kata dia merasakan bahwa cita-cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 masih jauh dari yang diharapkan. Bahkan saat ini sudah terjadi penyimpangan dari yang seharusnya yaitu Pancasila sebagai philosofisch grondslag dan pandangan hidup.

Begitu juga dengan UUD 1945 sebagai UUD negara, NKRI sebagai bentuk negara sudah mulai dikhianati secara sistematik.

“"Karena itu kami lahir dan menyatakan dukungan bukan sebagai  ormas yang hura-hura dan tidak mau hanya cek kosong belaka,”kata Edwin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas