Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Obor Rakyat Masih Terbit, Jokowi Merasa Dilecehkan

"Perlu ketegasan Polri, masa bolak-baik melaporkan, kan Polri sudah tahu harus berbuat apa," katanya.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Obor Rakyat Masih Terbit, Jokowi Merasa Dilecehkan
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden pasangan nomor urut dua, Joko Widodo atau sering disapa Jokowi menyampaikan visi dan misinya saat mengikuti acara Debat Capres 2014 putaran ketiga di Holiday Inn, Jakarta Utara, Minggu (22/6/2014). Pada debat kali ini mengangkat tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) geram dengan sepak terjang Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiono karena masih mencetak tabloid berisi fitnah terhadap dirinya.

Jokowi merasa dilecehkan dan meminta Polri bersikap lebih tegas menangani masalah tersebut. "Itu namanya melecehkan," kata Jokowi, di Pontianak, Senin (24/6/2014) malam.

Meski merasa dilecehkan, Jokowi mengatakan, tak akan mengadukan beredarnya Obor Rakyat edisi terbaru. Laporan yang telah disampaikan tim hukumnya beberapa waktu lalu ke Mabes Polri telah cukup mewakili.

"Perlu ketegasan Polri, masa bolak-baik melaporkan, kan Polri sudah tahu harus berbuat apa," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Setyardi mengatakan masih akan terus menerbitkan tabloid tersebut karena ia melihat masyarakat menyambut baik isi pemberitaan di dalamnya.

Kepada awak media, Senin (23/6/2014), Setyardi menunjukkan halaman muka Obor Rakyat edisi terbaru dengan konten pemberitaannya masih terfokus pada sosok Jokowi. Namun, Setyardi mengaku edisi kali ini belum disebarkannya secara masif ke publik.

Sebagaimana dua edisi sebelumnya, judul-judul yang digunakan pada cover terbaru tabloid itu menyasar kepada Jokowi. Judul headline di halaman muka edisi terbaru adalah "Periksa! DNA Jokowi, Iriana, dan Si Sulung".

Berita Rekomendasi

Setiyardi mengklaim dukungan masyarakat terhadap Obor Rakyat sangat besar sehingga beberapa temannya akan bergabung sebagai donatur. Setiyardi menyebut Obor Rakyat edisi I dan II merupakan edisi promo untuk melihat reaksi publik.

Mengenai isu yang diangkat dalam edisi ini, Setiyardi masih merahasiakan. "Kontennya tetap kritis. Tagline kami, Indonesia bebas bicara. Harus begitu," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas