Mantan Danpuspom: KPU Tidak Jeli Loloskan Prabowo Sebagai Capres
Pasalnya, lanjut Syamsu, Prabowo memiliki jejak buruk pada masa lalu yang belum diadili, sehingga tidak layak menjadi peserta Pilpres.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rendy Sadikin
![Mantan Danpuspom: KPU Tidak Jeli Loloskan Prabowo Sebagai Capres](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140622_172643_kampanye-akbar-prabowo-hatta.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal (Purn) TNI, Syamsu Djalal mengatakan Komisi Pemilihan Umum tidak jeli menyeleksi peserta calon presiden dan calon wakil presiden.
Pasalnya, lanjut Syamsu, Prabowo memiliki jejak buruk pada masa lalu yang belum diadili, sehingga tidak layak menjadi peserta Pilpres.
"Saya juga heran dengan KPU, Kenapa Prabowo lolos lagi menjadi peserta pemilihan presiden dan 2009 juga lolos," ujar Syamsu dalam diskusi Konsolidasi Korban Pelanggaran HAM di Gedung Joang, Jakarta, Rabu (25/6/2015).
Syamsu mengatakan ketidakjelian KPU karena tidak menelusuri bukti bukti yang ditemukan ke Lembaga lain termasuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
"KPU tidak jeli, tidak cek ke Komnas HAM, siapa saja pelanggaran HAM berat. Masa persyaratan Capres-Cawapres hanya SKCK (Surat Keterangan Castan Kriminal) saja, kalo seperti mudah didapatkan, " ujar Syamsu.
Syamsu mengatakan yang dilakukan KPU tidak sejalan dengan penegakan keadilan HAM yang sedang diupayakan. "Dengan lolosnya berarti akan memperpanjang preseden buruk, dan bukannya tidak mungkin ke depannya akan terulang," ujar Syamsu.