Bendahara Jokowi-JK: Tidak Ada "Serangan Fajar"
"Insya Allah, dalam rencana pengeluaran kami tidak ada alokasi untuk "serangan fajar"," ungkap Didit.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), Didit Mehta Pariadi, memastikan sumbangan gotong-royong dari rakyat tidak dialokasikan untuk "serangan fajar" pada Pilpres nanti.
"Insya Allah, dalam rencana pengeluaran kami tidak ada alokasi untuk "serangan fajar"," ungkap Didit saat "Live Chat" dengan para Tribunners di kantor Tribunnews.com, kawasan Palmerah, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Menurut Didit dana gotong -royong yang merupakan sumbangan sukarela dari rakyat itu akan benar-benar dipakai buat kampanye Jokowi-JK.
Bahkan, seluruh dana yang masuk dan keluar akan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan-jawabkan dan akan diaudit oleh akuntan publik sehingga sangat transparan pertanggungjawabannya.
"Kami menghargai dukungan luar biasa dari masyarakat dan menjadi kewajiban pak Jokowi-JK untuk menggunakan sumbangan dengan cara yang benar," janjinya.
Jumlah dana sumbangan gotong royong dari rakyat untuk kampanye pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sudah melebihi Rp 75 miliar. Sumbangan tersebut berdasar dari dua kategori, yaitu perseorangan dan perusahaan.
Ketua Tim Media Center Jokowi-JK, Zuhairi Misrawi, menyampaikan total dana terkumpul ke tiga rekening Jokowi-JK per 26 Juni 2014 adalah Rp 75.819.435.196.
"Total yang masuk untuk sumbangan gotong-royong Rp 75.819.435.196," ungkap Zuhairi Misrawi, kepada Tribunnews.com, Kamis (26/6/2014).
Jumlah itu terdiri dari Rp 39.008.946.500 berasal dari 12 perusahaan. Sedangkan Rp 32.810.488.696 berasal dari 51.262 orang penyumbang.