Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Palembang Ucok Hidayat enggan berkomentar banyak usai menjalani pemeriksaan di depan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (4/7/2014).

Ucok diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah Palembang dan pemberian keterangan palsu yang menjerat Wali Kota Palembang Romi Herton dan Masyitoh, istrinya.

Ucok merampungkan pemeriksaan dan keluar dari lobi Gedung KPK dengan kawalan tujuh orang yang diduga ajudannya. Ia mengaku menjalani pemeriksaan kasus Pilkada Palembang. "Ya terkait suap," kata Ucok pendek.

Selanjutnya ia enggan menjawab detail berapa banyak pertanyaan yang diajukan penyidik dalam pemeriksaan. Berulangkali Ucok hanya berkata banyak hal yang ditanyakan penyidik dan menjelaskan apa saja.

Ucok membantah ketika dikonfirmasi dirinya membawa uang Rp 2 miliar dari Palembang menuju Jakarta sebagai suap dalam penanganan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi. "Enggak, enggak ada itu," kata Ucok.

Ia sempat bersaksi dalam persidangan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar yang menyandang status terdakwa kasus dugaan suap sengketa Pilkada di MK dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Dalam persidangan tersebut, terungkap Ucok membawa uang sebanyak Rp 2 miliar dari Palembang ke Jakarta. Dia sempat diperiksa petugas Bandara Sultan Badaruddin II Palembang, Sulawesi Selatan.

Ucok akhirnya lolos dari pemeriksaan lantaran mengklaim uang yang dibawanya untuk membeli sejumlah alat berat di Jakarta.

Terpisah Juru Bicara KPK Johan Budi KPK menyatakan Ucok dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Wali Kota Palembang Romi Herton. Satu dari materi yang ditanya penyidik menyangkut uang dari Palembang ke Jakarta tersebut.