Jokowi-JK Yakin Debat Pamungkas Efektif Gaet Pemilih
Kubu Jokowi-Jusuf Kalla menilai debat calon presiden-wakil presiden terakhir masih efektif untuk menggaet pemilih.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Jokowi-Jusuf Kalla menilai debat calon presiden-wakil presiden terakhir masih efektif untuk menggaet pemilih. Debat yang digelar KPU itu bertemakan pangan dan energi.
"Saya kira debat masih efektif, paling tidak akan berpengaruh pada psikologi pemilih," kata Juru Bicara Jokowi-JK Abdul Kadir Karding ketika dikonfirmasi, Jumat (4/7/2014).
Karding mengatakan masyarakat akan melihat dari keseluruhan acara debat, pasangan yang bisa dipilih mana yang tidak. Mengenai tema debat, Karding mengatakan hal itu tergantung dari Jokowi-JK menyampaikan pandangan dan gagasannya.
"Saya yakin Pak Jokowi pun bisa tampil prima dan memukau kedepan," imbuhnya.
Sementara anggota pemenangan Jokowi-JK lainnya, Taufik Basari mengatakan menjelang hari pencoblosan apapun dapat terjadi. Politisi NasDem itu juga mengungkapkan adanya swing voters yang baru akan tentukan pilihannya di saat-saat terakhir.
"Oleh karena itu debat terakhir pun masih dapat mempengaruhi swing voters. Justru yang sekarang harus dijaga adalah jangan sampai para pemilih memilih karena transaksional atau terpengaruh isu-isu fitnah," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, KPU akan menggelar debat calon presiden dan wakil presiden kelima atau yang terakhir di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Sabtu 5 Juli 2014, pukul 20.30 WIB. Dalam tersebut diselenggarakan dengan tema 'Pangan, Energi, dan Lingkungan' dan disiarkan langsung oleh stasiun televisi Kompas TV dan TVRI.
Moderator debat yakni Rektor Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi PhD. Adapun tim ahli yang akan merumuskan dan menyusun pertanyaan debat di antaranya Dekan Fakultas Ekologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria PhD, Pakar Matematika dan Science dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Megawati Santoso, Rektor Universitas Nusa Cendana Nusa Tenggara Timur Prof Fredrik Lukas Benu.
Berikutnya Guru Besar Ketahanan Pangan Departemen Teknologi Hasil Pertanian Universitas Katholik Santo Thomas Sumatera Utara, Prof Posman Sibuea, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Andalas Prof Helmi PhD dan Kepala Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Dendarlianto.