Luhut: Suara Anda Jangan Sampai Dicuri
Dia minta masyarakat untuk selalu memantau hasil Pilpres, jangan sampai suara untuk Jokowi-JK hilang.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenderal TNI (purn) Luhut Pandjaitan mengatakan pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 kewaspadaan harus ditingkatkan. Dia minta masyarakat untuk selalu memantau hasil Pilpres, jangan sampai suara untuk Jokowi-JK hilang.
"Bantu nomor 2, tongkrongi hasil pilpres. Jangan sampai suara anda dicuri," ujar Luhut Pandjaitan, Jumat (4/7/2014).
Mantan Duta Besar Singapura 1999-2000 itu mengatakan sosok Jokowi-JK adalah yang bisa memajukan Indonesia. Luhut mengaku mengenal capres Joko Widodo sejak 6 tahun lalu, sementara dengan Prabowo Subianto sejak 30 tahun lalu.
"Saya mengenal Prabowo Subianto sejak 30 tahun lalu. Prabowo wakil saya dulu. Saya pernah menolong Prabowo saat paspornya expired di Singapura. Waktu itu saya Duta Besar di Singapura," kata Pendiri dan Komandan I Detasemen 81 Antiteroris Kopassus 1981 itu.
Dijelaskannya, para purnawiraan membandingkan kedua capres itu baik dari segi latar belakang, pengalaman, kredibilitas, success story dan berkesimpulan Jokowi sangat ‘leading’ dalam segala hal.
"Saya tidak berkepentingan untuk kekuasaan. Saya pernah menjadi menteri. Saya pembayar pajak US$100 juta tahun lalu. Saya hanya ingin Republik ini dipimpin oleh orang yang kredibel," kata mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan 2000-2001.
Luhut mengaku tahu ada ancaman macam-macam, tapi tidak perlu takut. Negara ini adalah negara demokratis, semua punya hak yang sama.
"Saat saya Letnan, saya diterjunkan di Timtim, anak buah saya gugur 6 orang. Saya tidak pernah takut saat itu. Demikian juga Anda, jangan pernah secuil pun merasa takut," ujarnya.
Luhut Pandjaitan minta bila ada yang merasa terancam, silakan lapor kepadanya. Dia minta jangan pernah takut, kalau ada yang berani macam-macam libas saja.
Menurutnya, kita harus berdemokrasi dengan tenteram di negeri ini. Kenapa kita harus pilih Jokowi? "Dia jujur, sederhana, visioner. Saya tidak gampang mengagumi orang. Saya selalu no 1 di sekolah dulu. Tanya Pak Sutijoso, rekan saya di Kopassus," ujarnya.
Luhut mengaku saat ini sedang memasang mata-kuping bila ada anggota TNI yang macam-macam. Tapi dia yakin itu tidak akan ada. "Jokowi orang yang bersahaja, komit, perkawanannya selalu baik. Sayang dia terlalu santun, itu kelemahan yang juga kekuatan dia. Jokowi-JK saya yakin akan bisa memajukan Indonesia," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.