Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Tak Bersikap, Publik Bisa Berasumsi yang Disampaikan Allan Nairn Benar

Hamdi menilai, sikap tersebut nantinya akan membuat masyarakat semakin bertanya-tanya mengenai kebenaran informasi yang disampaikan Allan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Prabowo Tak Bersikap, Publik Bisa Berasumsi  yang Disampaikan Allan Nairn Benar
Tribunnews/Dany Permana
Calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto memaparkan pandangannya dalam acara Dialog Kebudayaan dengan Capres-Cawapres RI 2014 , di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6/2014). Dalam kesempatan tersebut Prabowo diuji tentang bagaimana menyiapkan strategi kebudayaan ke depan untuk menghadapi tantangan zaman atau peradaban yang kian sulit dan rumit. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menyayangkan sikap calon presiden Prabowo Subianto yang enggan menjawab dengan tegas tantangan yang diberikan oleh jurnalis asal Amerika Serikat, Allan Nairn.

Hamdi menilai, sikap tersebut nantinya akan membuat masyarakat semakin bertanya-tanya mengenai kebenaran informasi yang disampaikan Allan.

"Harusnya kalau Prabowo merasa apa yang dikatakan Allan tidak benar, langsung tuntut saja ke jalur hukum. Supaya masyarakat bisa melihat masalah ini dengan jelas dan tidak bertanya-tanya lagi," kata Hamdi saat dihubungi, Jumat (4/7/2014).

Jika tidak mau membawa ke jalur hukum, lanjut Hamdi, setidaknya Prabowo bisa memberikan klarifikasi terkait pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh Allan.

Menurut dia, semakin Prabowo menghindar, masyarakat akan semakin curiga.

"Nanti masyarakat akan berpikir, jangan-jangan benar ini apa yang disampaikan Allan," ujar Hamdi.

Secara psikologi politik, papar Hamdi, seseorang yang difitnah di hadapan publik pasti tidak akan tinggal diam jika dirinya merasa tidak bersalah. Apalagi, jika fitnah yang dilakukan itu akan berpengaruh besar terhadap dirinya.

BERITA TERKAIT

"Tergantung seberapa orang itu menganggap penting. Saya sering juga difitnah di Facebook, saya biarkan karena tidak penting. Tapi kalau Prabowo ini kan menyangkut pencalonan dia sebagai presiden. Harusnya dia menganggap ini sebagai hal yang penting," pungkas Hamdi.

Sebelumnya, Allan Nairn mengungkap hasil wawancara dengan Prabowo pada 2001 lalu melalui blognya, allannairn.org. Wawancara itu sebenarnya bersifat off the record, tetapi Allan mengaku kepentingan rakyat Indonesia lebih penting dibandingkan etika jurnalistik yang harus dia langgar.

Allan Nairn dalam blognya  allannairn.org menyatakan, dia pernah melakukan wawancara langsung dengan Prabowo di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada 2001 silam.

Dalam sesi wawancara itu, ungkap Nairn, Prabowo dengan tegas mengatakan dia sangat menyesalkan keputusan militer yang mau tunduk dengan Gus Dur , seorang presiden buta.

"Militer pun bahkan tunduk pada presiden buta! Bayangkan! Coba lihat dia, bikin malu saja!" demikian Prabowo seperti dikutip Nairn.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas