Pengamat: Dukung Jokowi, The Jakarta Post Media Independen
Mereka berani menentukan sikap terhadap kebenaran dan kebaikan untuk bangsa Indonesia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dan media mengatakan dukungan pers seperti yang ditunjukkan koran berbahasa Inggris The Jakarta Post kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla membuktikan media tersebut memiliki independensi, bukan partisan.
“Mereka berani menentukan sikap terhadap kebenaran dan kebaikan untuk bangsa Indonesia,” kata pengamat komunikasi politik dan media, Dr Emrus Sihombing kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (5/7/2014).
Dia mengemukakan hal itu menanggapi tajuk rencana koran The Jakarta Post yang untuk kali pertama dalam sejarah surat kabar itu menulis yang isinya secara terbuka mendukung Jokowi.
Surat kabar The Jakarta Post menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dukungan itu dimuat dalam tajuk harian media tersebut yang terbit pada Jumat, 4 Juli 2014.
Pemimpin Redaksi The Jakarta Post Meidyatama Suryodiningrat mengatakan dukungan itu dilakukan setelah melalui pertimbangan yang matang. "Dukungan kepada calon presiden baru pertama kali dilakukan dalam sejarah The Jakarta Post," ujarnya sebagaimana dikutip Tempo, Kamis, 3 Juli 2014.
Dia mengatakan keputusan tersebut memang tidak melibatkan seluruh anggota staf redaksi. Keputusan dilakukan setelah berdiskusi dengan jajaran direktur dan editor senior di koran berbahasa Inggris tersebut.
"Kami menyatakan dukungan karena melihat pemilihan presiden kali ini begitu penting dalam menentukan masa depan Indonesia," ujarnya.
Emrus yang juga Direktur Emrus Corner itu mengatakan apa yang ditulis The Jakarta Post merupakan bukti bahwa koran itu, juga media yang lain mengutamakan kepentingan terbaik bagi bangsa Indonesia. “Sejatinya sikap semacam ini diikuti oleh media lainnya.”
Menurut dia, indepedensi media sangat diperlukan guna menentukan pilihan terbaik bagi bangsa, khususnya para pemilih yang akan mencoblos di TPS pada 9 Juli nanti.
Emrus menjelaskan, harus dibedakan antara netral dan indepedensi. Netral, katanya, adalah media memberi porsi yang sama pada peliputan dua pasangan capres. “Sedangkan independen adalah penentuan sikap resmi media terhadap satu pasangan capres cawapres,” katanya.
Langkah seperti yang dilakukan The Jakarta Post pernah dilakukan oleh media The New York Times di Amerika Serikat. Dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 2012, The New York Times menyatakan dukungannya terhadap Barack Obama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.