Jelang Pilpres, Waspadai "Selfie Money Politics"
Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati, mewanti-wanti publik atas rentannya terjadi selfie money politics jelang pemilu presiden.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati, mewanti-wanti publik atas rentannya terjadi selfie money politics jelang pemilu presiden yang berlangsung pada 9 Juli 2014. Apa itu selfie money politics?
Mada mengatakan, selfie money politics adalah skenario yang didesain suatu kekuatan politik yang sengaja mempertontonkan politik uang di masyarakat.
"Misalnya, mengatasnamakan pendukung salah satu kandidat membagi-bagikan uang ke publik.
Lalu, sudah ada yang mengintai untuk menangkap. Seolah-olah itu dilakukan kubu kandidat itu," ujar Mada di Media Center JKW4P, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2014) siang.
Menurut Mada, aksi itu dilakukan untuk menjatuhkan citra kandidat tertentu di hadapan publik. Berdasarkan penelitian yang dia lakukan di lapangan, aktivitas politik uang sangat sulit dibuktikan, didalangi oleh kekuatan politik tertentu.
"Penyelenggara saja jarang membuktikan apa itu benar diinstruksikan oleh kandidat capres-cawapres tertentu.
Akhirnya, kondisi itulah yang sengaja dimainkan oleh kekuatan-kekuatan itu," kata dia.
Kunci terhadap persoalan tersebut, lanjut Mada, adalah komitmen masyarakat untuk menolak politik uang.
Sangat sulit, kata Mada, jika penyelenggara pemilihan umum sudah tidak profesional dan masyarakat tidak memiliki komitmen menolak politik uang demi menyelesaikan persoalan tersebut.