Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Busyro: Presiden Korupsi, Umur Jabatannya Tidak Lama

Namun, itu adalah sebuah ujian berat, karena harus mensejahterakan rakyat di tengah keterpurukan bangsa hari ini dari penyakit korupsi.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Busyro: Presiden Korupsi, Umur Jabatannya Tidak Lama
Warta Kota/henry lopulalan/henry lopulalan
KARTEL RASKIN - Pimpinan KPK Busyro Muqoddas menunjukan foto penyelewengan raskin dalam jumpa pres selesai pemaparan hasil kajian bersama dengan lembaga-lembaga negara soal Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau yang dikenal dengan program Raskin di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (3/4). KPK menemukan kartel dan penyimpangan penyaluran raskin. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas, menilai Presidenn terpilih bukanlan hasil dari kemenangannya. Namun, itu adalah sebuah ujian berat, karena harus mensejahterakan rakyat di tengah keterpurukan bangsa hari ini dari penyakit korupsi.

"Presiden terpilih bukanlah kemenangan tetapi ujian berat di saat puluhan juta rakyat melarat akibat korupsi politik hasil pemilu sebelumnya," kata Busyro berbincang dengan wartawan, Rabu (9/7/2014).

Menurut Busyro, rakyat sudah bersedia menggunakan hak pilihnya di Pileg maupun Pilpres 2014. Karena itu, ia berharap, presiden terpilih menjalani amanat rakyat dengan sesungguhnya.

"Rakyat sudah berhasil dihipnotis dalam pileg dan pilpres untuk memilih. Jadi saya yakin, jika nanti presiden korupsi, main kavling proyek untuk keluarga dan elite parpol pendukung serta mengangkat politisi,birokrat dan pebisnis busuk dalam kabinet, itu tidak lama usia jabatannya," kata Busyro.

Tapi, lanjut Busyro, jika bersikap sebalinya, ia akan sepenuhnya dicintai rakyatnya. "Jika jujur, penuhi janji dan tidak borjuis, maka dia akan menjadi milik rakyat. Jangan aggap remeh dan meremehkan rakyat yang sudah beberapa kali kabinet dimelarakatkan dan tragisnya justru memperkaya asing!" kata Busyro.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas