Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemudik Tewas di Pelabuhan Tanjung Perak

Seorang penumpang kapal ditemukan meninggal dunia di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Rabu (16/7/2014) siang.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pemudik Tewas di Pelabuhan Tanjung Perak
Warta Kota/Adhy Kelana (Kla)
Kementrian Perhubungan membukan pendaftaran mudik gratis, selasa (1/7). Ratusan calon pemudik lebaran sudah antre mendaftar pada hari pertama ini. (WARTAKOTA/Adhy Kelana) 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Seorang penumpang kapal ditemukan meninggal dunia di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Rabu (16/7/2014) siang.

Menurut Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Supiyan, korban meninggal dunia saat hendak naik ke atas kapal Leuser. Korban diketahui akan berangkat ke Kumai dengan Kapal Leuser kelas ekonomi.

"Saat hendak menaiki tangga, korban terlihat pusing. Sehingga oleh sekuriti dibantu, dan ternyata korban jatuh pingsan," kata Supiyan, saat ditemui di lokasi.

Tidak berapa lama korban meninggal dunia di pelabuhan. Diketahui korban adalah Mujiono (65), warga Bandungrejosari, Sukun, Malang. Supiyan menjelaskan diduga korban telah sakit sebelum meninggal dunia.

”Diduga korban mendapat serangan jantung. Kami telah mengirim jenazah korban ke rumah sakit,” kata Supiyan.

Dengan meninggalnya pemudik ini, memberikan pelajaran bagi para pemudik untuk menjaga kebugaran saat mudik.

"Kalau sakit jangan paksakan mudik, tunggu sampai sehat," kata Supiyan.

BERITA TERKAIT

Tidak hanya itu, untuk pemudik yang sudah lanjut usia, diimbau tidak mudik sendiri namun harus ada pendamping.

"Pemudik usia lanjut dan anak-anak, jangan mudik sendirian," kata Supiyan.

Ini dikarenakan, Mujiono, mudik seorang diri tanpa didampingi keluarga. Padahal telah berusia lanjut, dan diduga menderita sakit.

Sementara PT Pelni ternyata tidak bisa memberikan asuransi, pada Mujiono. Ini dikarenakan Mujiono belum naik kapal, namun meninggal dunia di area pelabuhan. Meskipun korban meninggal dunia dalam keadaan memiliki tiket.

"Korban belum naik ke kapal, sehingga asuransi tidak bisa diberikan. Korban meninggal dunia masih di darat," kata Ending Wahyudin, Manajer Usaha Pelni Cabang Surabaya.

Menurut Ending, asuransi tersebut digunakan untuk kecelakaan kapal.

"Tapi nanti pihak Pelni mungkin akan memberikan santunan pada keluarga korban," kata Ending.

Menurut Ending, pihaknya telah menghubungi pihak keluarga korban.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas