SBY: 'Keamanan Pacapilpres Masih Terjaga, Ini Berkah Ramadan'
SBY tetap meminta agar aparat keamanan dan semua pihak tetap waspada mengantisipasi dan menjaga keamanan pasca-pengumuman
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan kondisi politik dan keamanan di seluruh tanah air masih terjaga dengan baik pasca-pemilu presiden (Pilpre) 9 Juli lalu.
"Saya dapat laporan seluruh Indonesia, situasi politik, sosial, keamanan terjaga dengan baik. Barangkali ini berkah Ramadhan," ungkap SBY dalam pengantarnya pada sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Meskipun, terdapat perbedaan hasil quick count yang menjadi acuan kedua kubu Capres-cawapres mengklaim kemenenangan. Namun, kondisi keamanan masih dapat terjaga karena peran kepemimpinan para Capres dan tim, serta didukung masyarakat.
Namun, SBY tetap meminta agar aparat keamanan dan semua pihak tetap waspada mengantisipasi dan menjaga keamanan pasca-pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Juli mendatang.
Karena SBY melihat terdapat dua titik kedepan yang tensi politik akan meningkat. Yaknin, saat KPU mengumumkan hasil resmi pada 22 Juli mendatang dan saat putusan MK jika salah satu pasangan mengajukan gugatan terhadap hasil tersebut.
"Karena itu, saya terus menerus menyerukan agar menjaga proses demokrasi ini berjalan dengan damai, tertib, dan lancar. Dan 20 Oktober, saya akan resmi mengakhiri mandat dan amanah ini dan menyambut presiden baru dan pemimpin baru lagi bisa memimpin yang lebih baik lagi," pesannya.
Lebih lanjut SBY berpesan hanya jiwa besar bisa meredam ketidakpuasan terhadap hasil Pemilu. Dan ketidakpuasan pada hasil pemilu masih bisa diselesaikan dengan cara beretika dan bertanggungjawab membuat situasi kondusif.
"Diperlukan jiwa besar, tanggung jawab dan etika itulah yang harus dilakukan sesuai jalur konstitusi," ucapnya.