Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peristiwa Pemilu Presiden Tidak Akan Terulang dalam Sejarah Indonesia

Prof Ikrar Nusa Bhakti menilai proses demokrasi di Indonesia sudah sangat berkembang signifikan.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Peristiwa Pemilu Presiden Tidak Akan Terulang dalam Sejarah Indonesia
Muhammad Zulfikar/Tribun Jakarta
Prof Ikrar Nusa Bhakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Ikrar Nusa Bhakti menilai proses demokrasi di Indonesia sudah sangat berkembang signifikan. Menurutnya, hal itu terjadi jika diurut sejak masa reformasi hingga saat ini.

"Proses kemajuan demokrasi signifikan itu pun terlihat dari proses demokrasi Pilpres 2014. Peristiwa Pemilu Presiden 2014 mungkin tidak akan terulang dalam sejarah Indonesia," kata Ikrar dalam sebuah diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2014).

Ikrar menuturkan, dalam pemilihan umum presiden 2014 hanya diikuti oleh dua pasangan calon. Hal itu membuat pertarungan untuk menduduki kursi presiden menjadi lebih sengit.

"Euforia politik masyarakat di luar negeri pada Pilpres 2014 begitu tinggi. Partisipasi masyarakat pun meningkat," ujarnya.

Lebih jauh Ikrar mengatakan, saat setelah pencoblosan pun euforia politik Pilpres 2014 masih terlihat. Ia mencontohkan bagaimana relawan bukan hanya aktif berkampanye, tetapi juga aktif dalam pengawalan suara.

"Pemilu 2014 kita sudah melangkah ke substansi. Karena pemilih sudah memiliki harapan, ini titik awal dari demokrasi substansial," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas