Peserta Pilpres Disarankan Tidak Biarkan Emosi Simpatisan Meledak
Mudzakir menyarankan agar para peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) tidak membiarkan emosi para simpatisannya atau pendukungnya meledak 22 Juli
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar hukum pidana dari UII Yogyakarta, Mudzakir menyarankan agar para peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) tidak membiarkan emosi para simpatisannya atau pendukungnya meledak pada tanggal 22 Juli nanti.
"Timses harus segera melakukan penindakan, jangan sampai melakukan pembiaran soal reaksi," ujar Mudzakir dalam dialog Polemik yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (19/7/2014).
Menurut Mudzakir, emosi pendukung masing-masing pasangan capres cawapres ini agak sulit dikontrol meski sudah dilakukan sosialisasi oleh tim sukses atau tim pemenangan masing-masing pasangan.
"Capres dan timses ini kalau dia tidak dapat atau gagal kendalikan pendukungnya, meski timses capres sudah buat sosialsiasi bagus, tapi emosi pendukungnya beda," kata Mudzakir.
Mudzakir mengatakan, emosi salah satu pendukung pasangan calon bisa memancing juga emosi pendukung pasangan calon lainnya.
"Bisa jadi emosi menang lalu yang kalah melakukan reaksi. Atau sebaliknya. Timses harus segera lakukan penindakan supaya ini tidak terjadi," kata Mudzakir.