PPS dan PPK Pihak yang Paling Mudah Dipengaruhi Lakukan Kecurangan
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan kecurangan dalam penghitungan surat suara masih berpotensi terjadi.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan kecurangan dalam penghitungan surat suara masih berpotensi terjadi. Karena menurutnya, sangatlah mudah untuk mengubah suara saat penghitungan di tingkat awal.
"Yang paling gampang dipengaruhi untuk mengubah suara adalah PPP (Panitia Pemungutan Suara) dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan)," kata Refly dalam diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2014).
Refly menuturkan, para petugas PPS dan PPK dikhawatirkan mengubah suara dari penghitungan sah yang telah dilakukan siang hari saat tempat pemungutan suara ditutup. Menurutnya, para petugas PPS dan PPK berpeluang membuat dokumen palsu hasil rekapitulasi suara.
"Saya khawatirkan itu berlangsung dengan masif," tuturnya.
Namun, Refly meyakini pada saat proses penghitungan suara banyak pihak yang mengawal proses rekapitulasi suara. Menurutnya, pengawal suara itu ada sejak tingkat awal penghitungan suara hingga ke tingkat paling akhir.
"Apalagi sekarang KPU punya website yang mencantumkan suara yang telah dihitung di Pilpres. Dengan melihat website itu semua pihak bisa menghitung," ujarnya.