Kapolri Ibaratkan Pilpres Dengan Pertandingan Sepakbola
Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman mengibaratkan pemilihan presiden dengan pertaningan sepakbola
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman mengibaratkan pemilihan presiden dengan pertaningan sepakbola. Hal itu disampaikan Sutarman dalam deklarasi damai di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (20/7/2014).
"Kalau di dalam suatu kompetisi pasti harus ada yang menang dan kalah. Harus. Dalam kompetisi sepak bola, begitu final ketika terjadi draw harus ditambah waktunya. Ini harus ada yang menang. Kalau draw lagi harus adu pinalty. Artinya harus ada yang menang dan kalah," kata Sutarman.
Menurut Sutarman dalam komptesi harus diakhiri dengan pemenang. Sebab tidak mungkin dalam pemilihan presiden, dua calon tersebut keduanya menang.
"Tidak mungkin dua-duanya menang. Nanti presidennya siang satu, malam satu. Tidak mungkin. Harus ada yg mennag dan kalah," ujar Sutarman yang disambut dengan tawa hadirin.
Sutarman mengatakan pemilihan presiden merupakan pesta demokrasi. Sehingga pesta tersebut haruslah diakhiri dengan kebahagiaan, kedamaian dan ketentraman.
"Tetapi masyarakat kita merasakan adanya getaran-getaran kemungkinan terjadinya konflik diberbagai lini di berbagai daerah. Saya dan Panglima TNI meyakinkan bahwa konflik itu tidak akan pernah terjadi di republik," kata Sutarman.
Jenderal bintang empat itu mengingatkan masyarakat dapat melalui pemilihan legislatif dengan damai. Sehingga, suasana itu dapat terulang saat pilpres.
"Oleh karenanya proses demokrasi telah dilalui. Pileg beberapa waktu lalu dilaksanakan dengan aman damai dan demokratis. Telah menghasilkan dua pasangan capres dan cawapres yang harus dipilih oleh rakyat," ungkapnya.