Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tjahjo: Jokowi-JK Unggul 8 Juta Suara

Penghitungan internal tim Jokowi-JK menurut Tjahjo tidak jauh berbeda dengan apa yang dipublikasikan KPU dalam situs resminya

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tjahjo: Jokowi-JK Unggul 8 Juta Suara
Kompas.com/Sabrina Asril
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Tjahjo Kumolo, Ketua Tim Kampanye Nasional (Kamnas) pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK), mengatakan berdasarkan penghitungan internal diketahui pasangan Jokowi-JK berhasil mengungguli perolehan suara pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.

Dalam pemaparannya kepada sejumlah jajarannya di posko Tim Kamnas Jokowi-JK, di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (20/7/2014), Tjahjo menyebutkan bahwa pasangan nomor urut 2 itu unggul 8.381.444 suara.

Penghitungan internal tim Jokowi-JK menurut Tjahjo tidak jauh berbeda dengan apa yang dipublikasikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam situs resminya. Masyarakat kata dia bisa memeriksa sendiri hal tersebut.

"Seluruh warga negara Indonesia bisa mengakses, TPS (Tempat Pemungutan Suara) mana, nomor berapa, berapa perolehannya," katanya.

Jokowi - JK kata dia unggul di 23 Provinsi, dan kalah di sepuluh Provinsi. Kata dia tiga penyumbang suara terbesar adalah Jawa Tengah dengan sekitar 12 juta pemilih, Jawa Timur dengan 11.660.000 pemilih, dan Jawa Barat walau pun masih kalah dari pasanhan nomoe urut 1, namun pasangan Jokowi - JK bisa mendulang 9.530.000.

Tjahjo berkseimpulan bahwa bukan jaminan jika seorang kepala daerah adalah pendukung suatu pasangan, maka lawan politiknya akan kalah di wilayah tersebut. Hal itu salah satunya terbukti dari kemenangan Jokowi - JK di Papua Barat, padahal Gubernurnya, Oktavianus Atururi adalah pimpinan Partai Gerindra.

"Tidak bisa menjadi ukuran, kalau gubernurnya dari pendukung nomor satu atau dua, pasti menang di wilayahnya," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Dalam kesempatan tersebut Tjahjo mengapresiasi kinerja KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sehingga pemilihan presiden (pilpres) bisa berjalan dengan baik. Selain itu kata dia TNI - Polri juga harus diapresiasi netralitasnya, dalam mengawal proses pilpres 2014.

"Dan kita menyatakan terima kasih pada presiden SBY (red: Susilo Bambang Yudoyono)," tandasnya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas