Jokowi Serap Aspirasi Pasukan Relawan
Lebih 30 koordinator organisasi relawan mulai berdatangan ke Kantor Transisi sejak pukul 16.00 untuk menemui Jokowi
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih, Joko Widodo, mengumpulkan para relawan yang telah mendukungnya saat Pilpres di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jalan Situbondo nomor 10, Jakarta, Jumat (8/8/2014) petang.
Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto menyampaikan, selain ajang silaturahmi, pertemuan ini dilakukan oleh Jokowi untuk menyerap aspirasi tentang persoalan bangsa dari para relawan yang telah membantunya selama Pilpres.
Pantauan Tribun, lebih 30 koordinator organisasi relawan mulai berdatangan ke Kantor Transisi sejak pukul 16.00 WIB. Di antaranya salah satu pendiri Bara-JP Boni Hargens dan Sekjen Pena 98 Adian Napitupulu.
Para relawan yang menghadiri pertemuan tersebut ditanyakan asal-usulnya oleh petugas jaga dan dicocokkan identitasnya dengan daftar tamu yang sudah disiapkan pihak Kantor Transisi.
Jokowi sendiri baru tiba di Kantor Transisi sekitar pukul 16.45 WIB atau sepulang bertugas sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Boni Hargens mengaku belum terlalu mengetahui materi yang akan dibahas dalam pertemuan antara para relawan dan Jokowi ini. Namun, sebagaimana undangan dan informasi yang didapat di antara sesama relawan, Jokowi akan meminta masukan dan saran tentang prioritas agenda atau persoalan bangsa yang harus segera diambil kebijakan.
Ia sendiri mengaku hendak menyampaikan masukan kepada Jokowi tentang perlunya mengambil kebijakan prioritas pemerintah yang cepat dan tepat.
"Yang paling penting adalah, karena dia (Jokowi) akan berhadapan dengan 'piring-piring kotor' yang harus dicuci dan juga di sisi lain ada ekspektasi besar dari rakyat adanya perubahan. Nah, di situ perlu bagaimana mengeluarkan kebijakan yang tepat di antara dua situasi tersebut. Jadi, bagaimana menentukan prioritas satu atau dua kebijakan sehingga ada dampak perubahan signifikan terhadap masyarakat luas," paparnya.
Boni yang juga pengamat politik dari Universitas Indonesia itu meyakinkan tidak akan memberikan masukan nama-nama calon menteri dalam pertemuan dengan Jokowi ini.
"Kalau Bara-JP nggak. Saya nggak masuk ke situ. Itu urusan Jokowi. Kami hanya menyampaikan gagasan," tukasnya.