Fahmi Idris: Rumah Transisi Tradisi yang Baik
Politisi senior Partai Golkar, Fahmi Idris menyambut baik dibentuknya Rumah Transisi
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi senior Partai Golkar, Fahmi Idris menyambut baik dibentuknya Rumah Transisi atau yang biasa disebut dengan kantor transisi. Menurutnya, tradisi adanya Rumah Transisi harus dipertahankan karena telah membuat adanya warna baru dalam pergantian pemerintahan.
"Ini belum pernah terjadi (ada rumah transisi). Karena belum pernah terjadi saya menganggap ini tradisi baik. Karena segala sesuatu yang dipersiapkan dengan baik, hasilnya baik," kata Fahmi dalam diskusi yang digelar Populi Center dan SMART FM 95,9 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2014).
Mantan Menteri Perindustrian itu menuturkan, saat pergantian kepala negara dari presiden Bung Karno ke presiden Soeharto prosesnya tidak semulus saat ini. Hal itu terus terjadi sampai pergantian presiden Megawati ke presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Baru pertama kali ini proses peralihan kekuasaan berjalan santai dan cukup waktu," ujarnya.
Lebih jauh Fahmi mengatakan, meski mendapat sambutan positif, Rumah Transisi memiliki tugas yang berat dalam melaksanakan tugas. Menurutnyaa, kantor transisi itu harus mempersiapkan hal-hal pokok yang diperlukan presiden dan wakil presiden.
"Ini (rumah transisi) baik. Tapi tugasnya berat," katanya.