PPP Tidak Tertarik Gabung Koalisi Jokowi-JK
Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla masih membuka pintu bagi partai politik yang ingin bergabung di pemerintahan.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla masih membuka pintu bagi partai politik yang ingin bergabung di pemerintahan. Golkar dan PPP disebut sebagai partai yang berpeluang bergabung dengan koalisi Jokowi-JK.
Namun, Ketua DPP PPP Dimyati Natakusumah menegaskan pihaknya telah bergabung dengan koalisi permanen yang dibentuk pendukung Prabowo-Hatta.
"Koalisi sudah dibangun, kita hormati. Masa mau sukanya saja," kata Dimyati di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
PPP, kata Dimyati, menunjukkan etika politik yang baik. Dengan tetap bergabung dalam koalisi permanen. Hal itu sesuai dengan keputusan Rapimnas PPP.
"Kalau keputusan partai pascamuktamar, itu keputusan berbeda. Keputusan Rapimnas harus dipatuhi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla masih membuka pintu bagi partai politik yang akan bergabung dalam pemerintahan. Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Tjahjo Kumolo di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
"Saya kira PDIP terus berkomunikasi dengan Jokowi," kata Tjahjo.
Ia mengatakan komunikasi politik dengan partai lain dilakukan secara formal melalui pengurus PDIP, fraksi di DPR serta presiden terpilih Joko Widodo.
Anggota Komisi I DPR itu juga mengatakan pihaknya masih akan menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah itu, PDIP akan terus berkomunikasi dengan partai lain.
"Karena kami sadar posisi kami di parlemen belum 50+1, mungkin Jokowi akan menerima satu atau dua partai untuk bergabung," kata Tjahjo.