Surya Paloh Ngaku Konsisten Tak Minta Jatah Menteri ke Jokowi-JK
"Memang (syarat) idealnya begitu, tapi ini kan hak prerogatif presiden," ujar Surya Paloh.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku menghormati pilihan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam memilih menteri yang akan duduk dalam kabinetnya.
Saat dimintai tanggapan soal sikap partai koalisi pendukung Jokowi-JK terkait jumlah menteri yang bakal menggemuk atau mengecil, dirinya kembali menegaskan hal itu merupakan hak prerogatif presiden hak Prerogatif presiden.
"Saya pikir menggemuk atau sebaliknya perlu dilihat efisiensi dan efektifitasnya. Parameternya itu adalah keberhasilan dari pememrintahan dalam melaksanakan program-program yang telah dicanangkan sebelumnya.
Mereka (Jokowi-JK) kan mempunyai visi dan misi yang sudah diketahui publik," kata Surya usai acara halal bihalal Partai NasDem di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2014).
Lebih lanjut soal syarat tak mengikat yang diminta koalisi soal kursi menteri, Surya mengatakan bahwa Jokowi-JK sudah datang dan meminta gagasan atau ide siapa orang yang cocok.
"Memang (syarat) idealnya begitu, tapi ini kan hak prerogatif presiden," tegasnya.
Surya mengatakan, sesuai keseakatan awal Partai Nasdem bakal mendukung penuh Jokowi-JK tanpa syarat. Dirinya tak ingin jika ada perbincangan soal saling rebut kursi menteri diantara partai pendukung.
"Memang kita mengedepankan apa yang terbaik dululah. Kami memberikan dukungan ini sepenuhnya.
Nah nanti presiden terpilih yang barangkali ingin melihat objektifitas apa yang dibutuhkan, sebagai kondisi objektif untuk memperkuat pemerintahanya kedepan. Itu aja. Keep konsisten ke sana," jelasnya.