Lewat 'Indonesia Gawat Darurat', Politisi Golkar Kritik SBY-Boediono
Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo meluncurkan buku catatan kritis terhadap kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo meluncurkan buku catatan kritis terhadap kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Buku tersebut ia beri judul 'Indonesia Gawat Darurat'.
"Saya mencatat berbagai peristiwa yang berlangsung sejak SBY-Boediono dilantik 2009 lalu. Buku ini merupakan rekam jejak kepemimpinan SBY-Boediono," kata Bambang dalam launching buku "Indonesia Gawat Darurat" di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (31/8/2014).
Bambang mengatakan buku tersebut juga dijadikan bagi pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal itu bertujuan agar Jokowi-JK tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukan SBY-Boediono. Anggota Komisi III DPR itu mengatakan dalam buku tersebut berupa kritik yang dilontarkan kepada SBY.
"Buku ini isinya kritik, tidak ada pujian. Buku ini tinta merah kepemimpinan SBY-Boediono," imbuhnya.
Hal itu dikarenakan, kata Bambang, karena posisinya sebagai pengawas pemerintahan. Menurut Bambang, sebagai anggota DPR memiliki kewajiban yang dibebankan masyarakat untuk mengawasi pemerintah.
"Saya berharap kemimpinan Jokowi-JK nanti bisa. Kita tidak lagi melihat pemimpin tangan di dada yang prihatin dan menghimbau tapi menunjuk ke depan," ujar Politisi Golkar Itu.