Tim Transisi Jokowi-JK Dinilai Terlalu Genit
"Sibuk wacana, (padahal) sebentar lagi Oktober. Lobi tidak dibangun dan seleksi menteri, ada ribuan CV. Itu tempat menyeleksi menteri bukan?"
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia ( Formappi), Sebastian Salang, menilai, Tim Transisi bentukan presiden terpilih Joko Widodo terlalu genit.
Menurut dia, Tim Transisi terlalu banyak membuat wacana daripada mempersiapkan langkah-langkah dalam melakukan transisi pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Rumah Transisi enggak usah terlalu genit. Enggak usah terlalu banyak membuat wacana. Saya lihat, belum apa-apa, sudah buat wacana baru. Yang di Rumah Transisi ini sedang buat wacana, Atau mempersiapkan tahapan-tahapan di pemerintahan baru ?" kata Sebastian, dalam sebuah diskusi di Resto Dapur Selera, Jalan Soepomo, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2014).
Sebastian mengkritik Tim Transisi karena apa yang sedang dikerjakan di rumah tersebut mulai tidak sesuai dari fungsi awal, yakni mempersiapkan peralihan pemerintahan dari pemerintahan lama ke pemerintahan baru. Dia juga mengkritik soal seleksi menteri yang dilakukan di Rumah Transisi.
"Sibuk wacana, (padahal) sebentar lagi Oktober. Lobi tidak dibangun dan seleksi menteri, ada ribuan CV. Itu tempat menyeleksi menteri bukan?" ujar Sebastian.
Sebastian meminta agar Tim Transisi fokus dalam membahas kepentingan-kepentingan pemerintahan ke depan, seperti masalah kenaikan BBM dan efisiensi anggaran.
"Jika hal tersebut diumumkan di awal, itu akan jelas dan terukur," ucap Sebastian.