Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilkada Dipindahkan ke DPRD, Tidak Jamin Korupsi Bakal Tuntas

Menurut Luthfi, bisa saja korupsi justru kian merajalela sejalan dengan kian besarnya kekuasaan DPRD.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Pilkada Dipindahkan ke DPRD, Tidak Jamin Korupsi Bakal Tuntas
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Hakim Konstitusi (dari kiri) Wahiduddin Adams, Arief Hidayat, dan Ahmad Fadlil Sumadi melakukan sidang pengujian UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas UU No. 12 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah [Pasal 56 ayat (1)], dan Pengujian UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum [Pasal 1 angka 4] di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2014). Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan Presiden dan DPR tersebut ditunda hingga 25 September 2014 karena belum siapnya pemerintah dan tidak hadirnya perwakilan DPR. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pihak yang menilai pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung akan menimbulkan terjadinya korupsi.

Namun hal itu dibantah oleh Mantan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otda 2009-2013, Luthfi Andi Mutty.

"Tidak ada jaminan jika pilkada dipindahkan ke DPRD maka korupsi akan berakhir. Sebab korupsi berkaitan dengan kekuasaan," kata Luthfi di gedung DPD, Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Menurut Luthfi, bisa saja korupsi justru kian merajalela sejalan dengan kian besarnya kekuasaan DPRD.

Luthfi mengatakan, patut diingat Undang-undang nomor 5 Tahun 1974 memberikan peran begitu besar kepada eksekutif, dan oleh UU nomor 22 Tahun 1999, pendulum kekuasaan digeser menjadi legislative heavy.

Peran dan fungsi DPRD ditingkatkan sedemikan rupa, sehingga DPRD memiliki kewenangan penuh memilih kepala daerah.

Bersamaan dengan itu kata Luthfi, kepala daerah wajib memberikan laporan pertanggungjawban tahunan kepada DPRD.

BERITA REKOMENDASI

"Jika LPJ ditolak, KDH dapat diberhentikan oleh DPRD. Dalam prakteknya, seringkali LPJ ditolak bukan dalam kaitan kinerja melainkan oleh isu-isu politik murahan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas